By
Arifnasdianto
Sering kita dengar bahwa “kita harus sama sama
percayakan kepada pimpinan apa yang dilakukan dalam membangun sebuah
organisasi” Nilai sebuah kepercayaan dalam persepsi anggota biasanya diambil dari
; Apa yang dilihat, apa yang dibaca, apa yang dirasakan untuk kepentingan
bersama setiap langkah kebijakan pimpinan dalam mengelola organisasi.
Membangun kepercayaan dalam
kepemimpinan organisasi membutuhkan upaya pribadi dari para pemimpin itu sendiri.
Namun upaya membangun kepercayaan anggota atas organisasi perlu dibangun dari
pengurus organisasi juga. fungsi organisasi yang paling mungkin untuk mendukung
upaya para pemimpin dan pengurus
organisasi untuk membangun atau mempertahankan kepercayaan anggota terhadap
organisasi adalah melalui komunikasi.
Mengapa komunikasi
Banyak para ahli berpendapat bahwa Komunikasi adalah
dasar untuk membangun nilai kepercayaan, Karena komunikasi efektif berkontribusi
dalam menciptakan persepsi anggota dan pengurus di lingkungan pergerakan
organisasi tersebut, untuk itu seorang pimpinan dalam menciptakan komunikasi
seyogyanya melibatkan pengurus dan perwakilan anggota agar dapat
menunjukan hasil. Mengapa Komunikasi dipilih oleh pengurus
organisasi dalam mewujudkan nilai
kepercayaan anggota? Karena tugas utama
pengurus organisasi, mulai dari seorang ketua wakil ketua, dan seksi seksi
dalam organisasi dalam membangun kepecayaan adalah komunikasi.
Bagian yang sangat penting dari pertanggungjawaban
Anda sebagai pemimpin organisasi adalah
berkomunikasi dengan para pemangku kepentingan seperti pengurus dan anggota. Praktek
di lapangan banyak anggota ingin sekali
bertemu dengan pimpinan dan pengurus organisasi
untuk mengomunikasikan
masalah-masalah strategis yang terjadi di organisasi baik di tingkat pusat
sampai dengan tingkat daerah.
Komunikasi yang buruk tidak dapat membuat anggota
memercayai organisasi yang pada dasarnya tidak bisa dipercaya. Untuk itu
pengurus organsasi harus menciptakan budaya di mana kepercayaan bisa berkembang
dalam setiap waktu. Artinya mulai dari pimpinan (ketua) organisasi, sekretaris dan seksi seksi bidang dalam
organisasi harus memiliki kepercayaan kepada anggotanya dan selau diberikan
bimbingan.
Membangun dan menciptakan nilai
kepercayaan
Mengapa Ketua dan pengurus organisasi sangat peduli
tentang membangun kepercayaan pada anggota? Bukankah sudah tidak perlu dikhawatirkan lagi
. seperti mempertahankan prestasi kerja , kesejahteraan anggota , kenaikan
pangkat dan jabatan dan bagaimana strategi bimbingan tupoksi (tugas pokok dan
fungsi) terhadap anggota demi manfaat pada dirinya dan masyarakat pada umumnya.
Ada beberapa alasan kenapa kepedulian di atas selalu diciptakan , karena Para pemimpin (ketua) adalah orang-orang
yang diikuti,“Orang tidak akan mengikuti pemimpin (ketua) yang tidak mereka
percayai. Kepercayaan membuatnya lebih mudah untuk mendapatkan keselarasan."
Dan Kepercayaan adalah kekuatan yang kuat yang membangun loyalitas,
meningkatkan kredibilitas, dan mendukung komunikasi yang efektif. Hal ini yang memberi manfaat bagi pimpinan dan
para pengurus organisasi lainnya atas keraguan dalam situasi di mana organisasi
profesi ingin didengar, dipahami, dan
dipercaya oleh anggotanya.
Bentuk penerapan
"Sebuah komunikasi adalah penghubung penting bagi
para anggota dalam suatu organisasi," karena dalam membangun kepercayaan
adalah proses komunikasi selalu harus terjaga. Dalam komunikasi tidak hanya memberikan informasi, tetapi membangun
kepercayaan melibatkan pengurus organisasi (pengelola komunikasi) dalam
menciptakan saluran yang tepat dan memberi anggota dalam suatu organisasi lebih
banyak bicara dalam hal-hal dan mendorong diskusi mengenai apa yang harus
dilakukan. Untuk itu bentuk bentuk penerapan dalam membangun komunikasi disarankan
bagi para pengurus untuk melakukan
banyak kunjungan lokasi atau turun ke bawah untuk komunikasi dan selalu
memberikan peluang untuk umpan balik.
Bagaimana berkomunikasi dengan tulus, jujur, dan
teratur merupakan tantangan bagi para pengurus organisasi profesi untuk itu
saran bagi para pengurus harus memiliki data yang valid tentang situasi
kebutuhan anggota. Pastikan komunikasi terjadi, dan gunakan metode informal dan formal. Dalam bentuk
forum
informal, contohnya bertemu dengan sekitar 2-10 anggota di mulai di café atau rumah makan
sambil minum kopi atau melaui chating
melalui whatsApp . Adpun bentuk komunikasi secara formal dapat dilakukan melaui rapat rapat kepengurusan atau dengan koordinator
wilayah , Munas, Musyawarah Daerah, Rapat kerja Nasional dan Daerah. Komunikasi ini dilakukan dalam
rangka mengukur kemajuan organisasi secara umpan balik apakah selama ini
organisasi berjalan dengan baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih atas komentar dan pesan yang bermanfaat. Selamat membaca