Selamat dan Sukses Hari Bloger Nasional ke 16 ,Tanggal 27 Oktober 2023, Supportive – Working hard – Loving m regoly career – Leadership qualities – Personality – An ability to sell products – Disciplined – Getting along with people

Minggu, 06 Januari 2019

MEMBANGUN KEPERCAYAAN DALAM ORGANISASI PROFESI



By Arifnasdianto


Sering kita dengar bahwa “kita harus sama sama percayakan kepada pimpinan apa yang dilakukan dalam membangun sebuah organisasi” Nilai sebuah kepercayaan dalam persepsi anggota biasanya diambil dari ; Apa yang dilihat, apa yang dibaca, apa yang dirasakan untuk kepentingan bersama setiap langkah kebijakan pimpinan dalam mengelola organisasi.
Membangun kepercayaan dalam kepemimpinan organisasi membutuhkan upaya pribadi dari para pemimpin itu sendiri. Namun upaya membangun kepercayaan anggota atas organisasi perlu dibangun dari pengurus organisasi juga. fungsi organisasi yang paling mungkin untuk mendukung upaya para pemimpin dan  pengurus organisasi untuk membangun atau mempertahankan kepercayaan anggota terhadap organisasi adalah melalui komunikasi. 

Mengapa komunikasi 

Banyak para ahli berpendapat bahwa Komunikasi adalah dasar untuk membangun nilai kepercayaan, Karena komunikasi efektif berkontribusi dalam menciptakan persepsi anggota dan pengurus di lingkungan pergerakan organisasi tersebut,  untuk itu seorang pimpinan dalam menciptakan komunikasi seyogyanya melibatkan pengurus dan perwakilan anggota agar dapat menunjukan  hasil.  Mengapa Komunikasi dipilih oleh pengurus organisasi  dalam mewujudkan nilai kepercayaan anggota?  Karena tugas utama pengurus organisasi, mulai dari seorang ketua wakil ketua, dan seksi seksi dalam organisasi dalam membangun kepecayaan adalah komunikasi.

Bagian yang sangat penting dari pertanggungjawaban Anda sebagai pemimpin organisasi  adalah berkomunikasi dengan para pemangku kepentingan seperti pengurus dan anggota. Praktek di lapangan banyak anggota  ingin sekali bertemu dengan pimpinan dan pengurus organisasi   untuk mengomunikasikan masalah-masalah strategis yang terjadi di organisasi baik di tingkat pusat sampai dengan tingkat daerah. 

Komunikasi yang buruk tidak dapat membuat anggota memercayai organisasi yang pada dasarnya tidak bisa dipercaya. Untuk itu pengurus organsasi harus menciptakan budaya di mana kepercayaan bisa berkembang dalam setiap waktu. Artinya mulai dari pimpinan (ketua) organisasi,  sekretaris dan seksi seksi bidang dalam organisasi harus memiliki kepercayaan kepada anggotanya dan selau diberikan bimbingan. 

Membangun dan menciptakan nilai kepercayaan

Mengapa Ketua dan pengurus organisasi sangat peduli tentang membangun kepercayaan pada anggota?  Bukankah sudah tidak perlu dikhawatirkan lagi . seperti mempertahankan prestasi kerja , kesejahteraan anggota , kenaikan pangkat dan jabatan dan bagaimana strategi bimbingan tupoksi (tugas pokok dan fungsi) terhadap anggota demi manfaat pada dirinya dan masyarakat pada umumnya. Ada beberapa alasan kenapa kepedulian di atas selalu diciptakan , karena Para pemimpin (ketua) adalah orang-orang yang diikuti,“Orang tidak akan mengikuti pemimpin (ketua) yang tidak mereka percayai. Kepercayaan membuatnya lebih mudah untuk mendapatkan keselarasan." Dan Kepercayaan adalah kekuatan yang kuat yang membangun loyalitas, meningkatkan kredibilitas, dan mendukung komunikasi yang efektif. Hal  ini yang memberi manfaat bagi pimpinan dan para pengurus organisasi lainnya atas  keraguan dalam situasi di mana organisasi profesi  ingin didengar, dipahami, dan dipercaya oleh anggotanya.

Bentuk penerapan

"Sebuah komunikasi adalah penghubung penting bagi para anggota dalam suatu organisasi," karena dalam membangun kepercayaan adalah proses komunikasi selalu harus terjaga. Dalam komunikasi  tidak hanya memberikan informasi, tetapi membangun kepercayaan melibatkan pengurus organisasi (pengelola komunikasi) dalam menciptakan saluran yang tepat dan memberi anggota dalam suatu organisasi lebih banyak bicara dalam hal-hal dan mendorong diskusi mengenai apa yang harus dilakukan. Untuk itu bentuk bentuk penerapan dalam membangun komunikasi disarankan bagi para pengurus  untuk melakukan banyak kunjungan lokasi atau turun ke bawah untuk komunikasi dan selalu memberikan peluang untuk umpan balik. 


Bagaimana berkomunikasi dengan tulus, jujur, dan teratur merupakan tantangan bagi para pengurus organisasi profesi untuk itu saran bagi para pengurus harus memiliki data yang valid tentang situasi kebutuhan anggota. Pastikan komunikasi terjadi, dan gunakan metode informal dan formal. Dalam bentuk  forum informal, contohnya bertemu dengan sekitar 2-10  anggota di mulai di cafĂ© atau rumah makan sambil minum kopi atau melaui chating melalui whatsApp . Adpun bentuk komunikasi secara formal dapat dilakukan melaui rapat rapat kepengurusan atau dengan koordinator wilayah , Munas, Musyawarah Daerah, Rapat kerja Nasional dan Daerah. Komunikasi ini dilakukan dalam rangka mengukur kemajuan organisasi secara umpan balik apakah selama ini organisasi berjalan dengan baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih atas komentar dan pesan yang bermanfaat. Selamat membaca