Selamat dan Sukses Hari Bloger Nasional ke 16 ,Tanggal 27 Oktober 2023, Supportive – Working hard – Loving m regoly career – Leadership qualities – Personality – An ability to sell products – Disciplined – Getting along with people

Kamis, 10 Januari 2019

MUSYAWARAH DALAM ORGANISASI PROFESI

By Arifnasdianto 



Kata musyawarah bagi semua organisatoris pasti sudah tidak asing lagi  didengar dan bahkan musyawarah sering dilaksanakan ketika kita harus membuat keputusan penting dengan mempertimbangkan beberapa hal yakni hasil musyawarah sangat bermanfaat , hasil musyawah merupakan pilihan terbaik, memiliki keuntunangan bersama, merupakan kebutuhan anggota. Musyawarah yang baik merupakan proses berunding dengan orang lain, yang bersifat kolaboratif dengan melibatkan lebih dari satu pengalaman, kebutuhan, dan perspektif seseorang. 



Proses Musyawarah tentunya seorang ketua musyawarah lebih mendengarkan perspektif dan pengetahuan semua peserta yang berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. Proses musyawarah mengandung diskusi terhadap semua peserta dan berakhir sebagai hasil dari : 1) pertukaran informasi pengetahuan secara keseluruhan, 2) mendengarkan satu sama lain dan membangun kontribusi dari orang lain. Adapun dalam musyawarah  Pimpinan rapat selalu melibatkan ide-ide bersama, serta membangun peserta rapat untuk tumbuh dalam pengetahuan dan pemahamannya. Karena tujuan musyawarah adalah untuk berbagi perspektif dan pengetahuan serta membangun ide, bukan untuk mempertahankannya. 

Proses kegiatan musyawarah berbeda dengan  proses kegiatan debat, dalam debat tentunya peserta selalu berpegang pada posisi harus "memenangkan" argumen dan semua orang akan berakhir di tempat yang berbeda. Debat adalah proses kompetitif yang ada pemenang dan oposisi. Kemudian debat tidak membangun  gagasan gagasan  untuk kepetingan bersama tetapi sebaliknya, peserta diperebutkan gagasan hanya untuk mengalahkan peserta lain.
Trik Musyawarah yang  berhasil
  1. Dalam musyawarah peserta dibebaskan untuk Berbicara tetapi jangan memonopoli percakapan 
  2. Dengarkan dengan cermat ketika orang bicara. Kemudian mencoba untuk memahami apa yang mereka katakan dan jika berbeda pendapat perlu menanggapi tetapi tidak mencari kemenangan. 
  3. Hindari membangun argumen untuk melemahkan orang orang lain. 
  4. Musyawarah adalah berbagi gagasan dan membangun yang baru. Hal ini bukan merupakan kontes gagasan siapa yang pang terbaik.
  5. Membantu mengembangkan ide satu sama lain. Dengarkan baik-baik dan ajukan pertanyaan klarifikasi. Misalnya, jika ada hal yang kurang pas tidak sesuai dengan kenyataan. 
  6. Terbuka untuk mengubah pikiran dalam proses musyawarah.. Ini akan membantu Anda jika benar-benar mendengarkan pandangan orang lain dengan baik 
  7. Ketika ketidaksepakatan terjadi, hati hati yaitu jangan mempersonalisasikannya dan mendiskriditkan sudut pandang orang lain. 
  8. Dalam musyawarah meskipun Anda mencoba mendengarkan gagasan orang lain. Tetapi tidak berarti harus berakhir pada gagasan yang sama karena takut. 
Kiat ketua /pimpinan organisasi sebagai Fasilitator 
  1. Dengarkan secara aktif. 
  2. Libatkan semua orang dalam diskusi. 
  3. Jangan berbicara setiap komentar atau menjawab setiap pertanyaan. 
  4. Dorong peserta untuk berbicara satu sama lain, bukan kepada Anda. 
  5. Bantu kelompok untuk melihat masalah dari berbagai sudut pandang. Jika satu atau lebih perspektif tidak mendapatkan persidangan yang adil, tanyakan apakah seseorang dalam kelompok dapat mengajukan alasan untuk pandangan itu. 
  6. Bantu kelompok untuk mengidentifikasi dan merangkum kesamaan sebagai diskusi tentang langkah maju tetapi jangan memaksanya.

Minggu, 06 Januari 2019

MEMBANGUN KEPERCAYAAN DALAM ORGANISASI PROFESI



By Arifnasdianto


Sering kita dengar bahwa “kita harus sama sama percayakan kepada pimpinan apa yang dilakukan dalam membangun sebuah organisasi” Nilai sebuah kepercayaan dalam persepsi anggota biasanya diambil dari ; Apa yang dilihat, apa yang dibaca, apa yang dirasakan untuk kepentingan bersama setiap langkah kebijakan pimpinan dalam mengelola organisasi.
Membangun kepercayaan dalam kepemimpinan organisasi membutuhkan upaya pribadi dari para pemimpin itu sendiri. Namun upaya membangun kepercayaan anggota atas organisasi perlu dibangun dari pengurus organisasi juga. fungsi organisasi yang paling mungkin untuk mendukung upaya para pemimpin dan  pengurus organisasi untuk membangun atau mempertahankan kepercayaan anggota terhadap organisasi adalah melalui komunikasi. 

Mengapa komunikasi 

Banyak para ahli berpendapat bahwa Komunikasi adalah dasar untuk membangun nilai kepercayaan, Karena komunikasi efektif berkontribusi dalam menciptakan persepsi anggota dan pengurus di lingkungan pergerakan organisasi tersebut,  untuk itu seorang pimpinan dalam menciptakan komunikasi seyogyanya melibatkan pengurus dan perwakilan anggota agar dapat menunjukan  hasil.  Mengapa Komunikasi dipilih oleh pengurus organisasi  dalam mewujudkan nilai kepercayaan anggota?  Karena tugas utama pengurus organisasi, mulai dari seorang ketua wakil ketua, dan seksi seksi dalam organisasi dalam membangun kepecayaan adalah komunikasi.

Bagian yang sangat penting dari pertanggungjawaban Anda sebagai pemimpin organisasi  adalah berkomunikasi dengan para pemangku kepentingan seperti pengurus dan anggota. Praktek di lapangan banyak anggota  ingin sekali bertemu dengan pimpinan dan pengurus organisasi   untuk mengomunikasikan masalah-masalah strategis yang terjadi di organisasi baik di tingkat pusat sampai dengan tingkat daerah. 

Komunikasi yang buruk tidak dapat membuat anggota memercayai organisasi yang pada dasarnya tidak bisa dipercaya. Untuk itu pengurus organsasi harus menciptakan budaya di mana kepercayaan bisa berkembang dalam setiap waktu. Artinya mulai dari pimpinan (ketua) organisasi,  sekretaris dan seksi seksi bidang dalam organisasi harus memiliki kepercayaan kepada anggotanya dan selau diberikan bimbingan. 

Membangun dan menciptakan nilai kepercayaan

Mengapa Ketua dan pengurus organisasi sangat peduli tentang membangun kepercayaan pada anggota?  Bukankah sudah tidak perlu dikhawatirkan lagi . seperti mempertahankan prestasi kerja , kesejahteraan anggota , kenaikan pangkat dan jabatan dan bagaimana strategi bimbingan tupoksi (tugas pokok dan fungsi) terhadap anggota demi manfaat pada dirinya dan masyarakat pada umumnya. Ada beberapa alasan kenapa kepedulian di atas selalu diciptakan , karena Para pemimpin (ketua) adalah orang-orang yang diikuti,“Orang tidak akan mengikuti pemimpin (ketua) yang tidak mereka percayai. Kepercayaan membuatnya lebih mudah untuk mendapatkan keselarasan." Dan Kepercayaan adalah kekuatan yang kuat yang membangun loyalitas, meningkatkan kredibilitas, dan mendukung komunikasi yang efektif. Hal  ini yang memberi manfaat bagi pimpinan dan para pengurus organisasi lainnya atas  keraguan dalam situasi di mana organisasi profesi  ingin didengar, dipahami, dan dipercaya oleh anggotanya.

Bentuk penerapan

"Sebuah komunikasi adalah penghubung penting bagi para anggota dalam suatu organisasi," karena dalam membangun kepercayaan adalah proses komunikasi selalu harus terjaga. Dalam komunikasi  tidak hanya memberikan informasi, tetapi membangun kepercayaan melibatkan pengurus organisasi (pengelola komunikasi) dalam menciptakan saluran yang tepat dan memberi anggota dalam suatu organisasi lebih banyak bicara dalam hal-hal dan mendorong diskusi mengenai apa yang harus dilakukan. Untuk itu bentuk bentuk penerapan dalam membangun komunikasi disarankan bagi para pengurus  untuk melakukan banyak kunjungan lokasi atau turun ke bawah untuk komunikasi dan selalu memberikan peluang untuk umpan balik. 


Bagaimana berkomunikasi dengan tulus, jujur, dan teratur merupakan tantangan bagi para pengurus organisasi profesi untuk itu saran bagi para pengurus harus memiliki data yang valid tentang situasi kebutuhan anggota. Pastikan komunikasi terjadi, dan gunakan metode informal dan formal. Dalam bentuk  forum informal, contohnya bertemu dengan sekitar 2-10  anggota di mulai di cafĂ© atau rumah makan sambil minum kopi atau melaui chating melalui whatsApp . Adpun bentuk komunikasi secara formal dapat dilakukan melaui rapat rapat kepengurusan atau dengan koordinator wilayah , Munas, Musyawarah Daerah, Rapat kerja Nasional dan Daerah. Komunikasi ini dilakukan dalam rangka mengukur kemajuan organisasi secara umpan balik apakah selama ini organisasi berjalan dengan baik.