Selamat dan Sukses Hari Bloger Nasional ke 16 ,Tanggal 27 Oktober 2023, Supportive – Working hard – Loving m regoly career – Leadership qualities – Personality – An ability to sell products – Disciplined – Getting along with people

Minggu, 16 Februari 2020

Pendekatan Customer Relationship Dalam Meningkatkan Pembinaan


By Arif nasdianto

Sebagai penilik, mungkin sering mendengar istilah CRM atau Customer Relationship Management. CRM adalah sebuah pendekatan dalam mengelola hubungan pembina (sebut saja penilik) dengan lembaga binaan atau PTK untuk transaksional sehingga dapat memaksimumkan komunikasi dan pembinaan /pembimbingan melalui pengelolaan berbagai kontak yang berbeda. Pendekatan ini memungkinkan untuk mempertahankan lembaga binaan diberikan wawasan dan umpan balik yang saling bermanfaat.

CRM (Customer Relationship Management) mengombinasikan kebijakan, proses, dan strategi yang diterapkan untuk penilik menjadi satu kesatuan yang digunakan untuk melakukan interaksi dengan lembaga binaan sebagai pelanggan konsultasi dan juga untuk menelusuri informasi lembaga binaan (satuan pendidikan) Saat ini, implementasi CRM gaya saat ini dapat menggunakan WhatsApp yang langsung dikomunikasikan dengan penilik.


Tujuan CRM dalam Pembinaan

a. Meningkatkan hubungan antara penilik dengan satuan pendidikan yang sudah ada untuk meningkatkan mutu pendidikan

b. Menyediakan informasi yang lengkap mengenai satuan pendidikan untuk memaksimalkan jalinan hubungan penilik dengan satdik melalui cross komunikasi sehingga dapat meningkatkan mutu pendidikan dengan cara mengidentifikasi, menarik kebutuhan serta mempertahankan satdik dalam kelayakan penyelenggaraan dan pengelolaan.

c. Menggunakan informasi yang terintegrasi untuk menghasilkan pelayanan yang memuaskan dengan memanfaatkan informasi satdik untuk memenuhi kebutuhan satdik sehingga dapat menghemat waktu.

d. Menghasilkan konsistensi dalam prosedur dan proses menyalurkan jawaban dari penilik kepada satdik sebagai lembaga binaan. Revisi Des 2019

DEVIASI HASIL PENGENDALIAN MUTU PROGRAM YANG TERLUPAKAN

by arif nasdianto

Banyak penilik dalam melakukan pembimbingan dan pembinaan PTK tidak berdasarkan deviasi Hasil pemantauan dan penilaian secara detail atau perioritas kebutuhan lembaga. Akhirnya pembimbingan dan pembinaan terkesan manipulasi kebutuhan yang tidak dibutuhkan.


Pembimbingan dan pembinaan idealnya adalah melihat dari deviasi atau penyimpangan hasil pemantauan dan penilaian yang harus ada di satuan pendidikan. Jika mengikuti keinginan atau kebutuhan guru atau penilik saat itu dalam pembimbingan dan pembinaan maka deviasi yg ada akan terabaikan. Karena waktu sangat terbatas penilik dalam melakukan pembimbingan.

Melihat konteks di atas hendaknya penilik harus mengetahui dan memahami deviasi di dalam catatan ini merupakan penyimpangan yang terjadi dalam standar pendidikan dan boleh dikatakan suatu penyakit yang harus disembuhkan atau diluruskan sesuai standarnya guna meningkatkan kualitas kehidupan penyelenggaraan dan pengelolaan pendidikan lembaga binaan penilik.

Dalam melangsungkan pembimbingan hendaknya penilik dapat melihat data penyimpangan yang terjadi. Standar pendidikan mana yang masih kurang kesesuaianya. Untuk itu materi pembimbingan dari penilik terhadap PTK Paud Dikmas dapat mengambil dari data penyimpangan atau kekurangan standar dari program paud dikmas yang sedang berjalan.

Jika penilik secara bertahap melakukan pembimbingan berdasarkan data deviasi dalam langkah pembimbingan maka secara bertahap kualitas sebuah program lambat laun akan meningkat. Adapun peningkatan kualitas sebuah program paud dikmas dapat dilihat dari jumlah prosentasi kesesuaian 8 standar pendidikan atau prosentasi hasil penilaian program paud dikmas.

Untuk itu sebuah penyimpangan program tidak boleh terlupakan dalam pengambilan sebuah materi materi pembimbingan terhadap PTK, hal ini guna peni ngkatan kualitas program dan lembaga paud dikmas di Indonesia.

Kamis, 13 Februari 2020

KOMUNIKASI BERKELANJUTAN DALAM ORGANISASI PENILIK


Cara efektif dalam eksekusi sebuah rencana kegiatan organisasi penilik

By arifnasdianto


Beberapa hari yang lalu saya membuat suatu catatan peran komuniasi dalam organisasi. Catatan itu merupakan langkah awal suatu pilihan komunikasi dalam melakuan eksekusi sebuah rencana kerja atau sebuah visi besar sebuah organisasi. Salah satu variable penting dalam melakukan eksekusi adalah sebuah Komunikasi. Selanjutnya untuk melakukan komunikasi dengan anggota dapat melalui rapat atau bentuk lain, misalnya membuat group WhatsApp. Hal ini dimaksud untuk mempertahankan komunikasi berkelanjutan dalam rangka melakukan eksekusi sebuah rencana atau visi dan misi organisasi.


Tanpa komunikasi berkelanjutan, anggota sebuah organisasi akan dapat kehilangan kontak dengan tujuan dan sasaran organisasi, bahkan anggota sebuah organisasi dalam perjalanannya dapat membelokan arah rencana kerja.  Hal ini dapat berdampak buruk pada organisasi.

Untuk memastikan bahwa seluruh organisasi tetap selaras dengan visi dan rencana strategis, pengurus dan anggota harus berkumpul secara berkala untuk berbagai jenis pertemuan pembaruan melalui rumpi harian yang tercatat dan terlegitasi.

Ngerumpi harian dapat dilakukan melalui WhatsApp jika kesulitan menentukan hari dan waktu yg tepat. Rumpi harian harus dilakukan dalam kelompok operasional pada awal hari dan berlangsung tidak lebih dari 15 menit.  Pertemuan harian semacam itu bertujuan untuk memastikan bahwa semua orang atau anggota ada di dalam group yang sama dan mengetahui perkembangan penting dan terkini seperti surat masuk, informasi lintas organisasi, pembaruan kinerja, perubahan waktu, tempat , dana, atau laporan evaluasi. 

Ngerumpi harian dapat juga melalui rapat bertemu langsung dalam satu meja . Intinya kegiatan ini memberikan pembaruan cepat langkah eksekusi sebuah rencana yang telah lama dirancang. 

Pengurus sebuah organisasi dapat mengawasi dan ambil posisi obrolan atau rapat harian baik melalui WhatsApp atau bertemu langsung. Dalam rumpi /obrolan atau rapat harian di sebuah organisasi  manajer lini ( ketua) harus bertanggung jawab dan cepat ambil langkah dalam memutuskan hal hal penting agar sebuah rencana dapat berjalan dengan hasil yg membanggakan martabat anggota dan organisasi itu sendiri.

Selanjutnya perlu diingat bahwa ketua dan pengurus organisasi segera merekomendasikan agar setiap pertemuan diakhiri dengan peninjauan kembali atas apa yang telah diputuskan, siapa yang bertanggung jawab untuk memberikan apa dan kapan waktunya kegiatan. Rekomendasi dan catatan hasil obrolan harian ini harus dibuat segera dan diumumkan pada pertemuan selanjutnya atau dikirimkan segera melalui email atau cara lain kpd yang berkepentingan untuk memastikan bahwa poin-poin penting selalu diperhatikan dan segera dilaksanakan.

Selasa, 11 Februari 2020

MEMIMPIN EKSEKUSI DAN PERUBAHAN YANG EFEKTIF

by arifnasdianto

Setiap orang yang menduduki manager lini katakanlah ketua organisasi pasti selalu dibayangi dengan suatu kegagalan organisasi. Hal ini ketika tuntutan dan kebutuhan anggota dalam sebuah organisasi semakin komplek. Biasaya tuntutan dan kebutuhan tersebut diracang dalam buah action plan organisasi. Kemudian bagaimana agar aksi aksi itu dapat berjalan? 

Tentunya sebuah action plan dapat berjalan dan dilakukan dengan mudah maka perlu ada eksekusi dari ketua organisasi dan jajarannya. Karena tanpa eksekusi yang efektif, tidak ada strategi atau rencana organisasi yang dapat berhasil dengan baik. Sayangnya, sebagian besar seseorang ketua organisasi tahu lebih banyak tentang mengembangkan strategi dan teorinya daripada menjalankannya dan mengatasi hambatan kegiatan di suatu organisasinya yang sulit dipecahkan. Seorang profesor Wharton Lawrence Hrebiniak menawarkan sebuah model yang komprehensif tentang strategi bekerja di dunia nyata. 

Berdasarkan pengalamannya, Hrebiniak menunjukkan bahwa mengapa eksekusi kegiatan segera dilaksanakan lebih penting daripada berteori strategi yang paling menjanjikan sekalipun.  Selanjutnya, ia menawarkan peta jalan untuk pelaksanaan kegiatan yang mencakup suatu kunci keberhasilan: struktur organisasi yang ramping, koordinasi yang bermanfaat, berbagi informasi kepada rekan organisasi, insentif atau penghargaan, kontrol, manajemen perubahan, budaya, dan peran kekuatan atau keuntungan kegiatan kita. 

Indikator di atas merupakan suatu langkah pemikiran seseorang dalam mengambil aksinya untuk mengekaekusi kegiatan menuju apa yang dicita citakan. 

INSTRUMEN PEMANTAUAN DAN PENILAIAN

Bisakah instrumen dipakai berulang ulang ?

by arifnasdianto

Intinya dlm melakukan pengendalian mutu program paud dikmas yg profesional, Instrumen sebenarnya tidak harus buat sendiri oleh seorang penilik sendiri dlm pelaksanaan pengendalian. Tetapi harus jujur instrumen tersebut dibuat oleh penilik lain sebagai senjata dalam melakukan pemantauan dan penilaian dlm rangka sejauh mana kualitas pendidikan di lapangan. Selanjutnya Instrumen tersebut tidak bisa dihitung dalam hasil kerja penilik dan tidak boleh dimasukan dlm perumusan penghitungan DUPAK.

Kita dapat juga mengadopsi instrumen dari BAN sebagai acuan rambu rambu 8 standar pendidikan hal ini penting, mengingat terakreditasinya satuan pendidikan adalah acuan keberhasilan penilik dlm meningkatkan kualitas pendidikan dlm binaannya

Hemat saya instrumen dlm satu tahun 8 standar tuntas dilakukan walau tekniknya bertahap. Misal : triwulan 1 kita hanya 2 standar yakni kelulusan/tingkat perkebangan anak dan isi. Artinya pada triwulan itu kita benar benar mengendalikan 2 standart . Sampai kita sebagai penilik tahu betul _*deviasinya*_. Nah deviasi itu nanti sebagai materi dlm rangka melakukan pembinaan atau pembimbibgan. Dan seterusnya...kegiatan itu akan berulang ulang pada tri wulan 2,3 dan 4.

Kemudian Hasil dari pengendalian mutu program selama 4 triwulan, bisa dijadikan bahan atau kesimpulan 8 standar pendidikan terhadap lembaga binaan yang ke depan sebagai laporan tahunan.

Banyak penilik melakukan pengendalian mutu program siklusnya 12 bulan. Menurut saya siklus pengendalian yg paling efektif adalah 3 bulan. Dan kita tidak capai berpikir. 

Jika instrumen itu sudah teruji dgn valid dan reabilitas dapat menghasilkan lembaga terakreditasi, selama peraturan belum dirubah. pakailah intrumen itu berulang ulang tidak menjadi masalah .intinya ibstrumen itu harus valid dan memiliki reabilitas yg tinggi.

_realise hasil komunikasi yang bermanfaat, 5 Januari 2020


Senin, 10 Februari 2020

RENCANA KERJA SEBUAH LAMUNAN



Catatan penilik di akhir tahun

By arif nasdianto


Sebagai penilik tentu mengetahu tupoksinya doan tusi itu tak jarang penilik tidak mengerjakan artinya jika tidak penilik akan tertinggal dgn penilik lainnya dalam karirnya

Dalam catatan ini , saya mencoba pentingnya rencana kerja sebaga arah pedoman penilik dalam melakukan tindakan sesuai dgn tusinya sebagai pejabat fungsional tertentu yg profesional.

Satu indikator penting sebagai penilik yg profesional adalah commite dlm tugas yg sesuai dgn apa yg telah direncanakan, baik rencana kerja tahunan maupun rencana kerja triwulan.

Banyak diantara penilik indonesia membuat sebuah rencana kerja yang telah dikemas dalam _hard cover sampai soft cover_ cantik dengan bertahta tulisan emas tapi hanya ditumpuk dalam meja penilik atau tersimpan dalam almari kaca sebagai hiasan kerja.

Kawan kawan penilik diseluruh indonesia ada sebuah kata kata indah yakni rencana kerja tanpa eksekusi maka hanyalah sebuh lamunan dan eksekusi tanpa rencana kerja hanyalah mimpi buruk

Kata kata indah yg bermakna di atas merupakan motivasi kita sebagai penilik jangan sampai rencana kerja kita yg telah dibuat dengan apik hanyalah lamunan belaka atau bohong. 

Kenapa ada istilah mimpi buruk dalam bekerja yg sudah banting tulang. YA ...YA. Banyak penilik terlihat aktif bekerja pagi, siang bahkan malam tetapi tidak berpedoman pada rencana kerja maka malapetakapun akan hadir yaitu biasanya ketika penilik akan berkarir naik jabatan dan golongan.


BISAKAH 4C DALAM PENERAPAN KURIKULUM PAUD & KESETARAAN.

what is the meaning of 4c, is an abbreviation of the variable : Communication, Collaborative, Critical Thinking and Creativity innovation 

by arifnasdianto


Abad ke-21 adalah abad milenium yang setiap manusia membutuhkan keterampilan untuk menghadapi tantangan masa depan. Ada 4 variable penting yang harus ditanamkan dalam dunia pendidikan di tanah air kita yaitu; 4C (Communication, Collaboration, Critical Thinking and Problem Solving, dan Creativity and Innovation). Variable ini merupakan kemampuan manusia Indonesia yang ingin digadang pada Kurikulum 2013. Apakah kurikulum 2013 masih bisa dipertahankan atau perlu ada perubahan. Khususnya pada satuan pendidikan paud dan kesetaraan. Sebelum membahas lebih jauh perlu saya uraikan 4 variable ini dalam mendukung kurikulum 2013. Berikut penjelasan 4C.

1. Communication (komunikasi)

Komunikasi adalah sebuah kegiatan mentransfer sebuah informasi baik secara lisan maupun tulisan.  Namun, tidak semua orang mampu melakukan komunikasi dengan baik. Terkadang ada orang yang mampu menyampaikan semua informasi secara lisan tetapi tidak secara tulisan ataupun sebaliknya.

Manusia merupakan mahluk sosial yang selalu berinteraksi dengan sesamanya. Oleh karena itu, komunikasi merupakan salah satu hal yang terpenting dalam peradaban manusia. Tujuan utama komunikasi adalah mengirimkan pesan melalui media yang dipilih agar dapat dimengerti oleh penerima pesan. Komunikasi efektif tejadi apabila sesuatu (pesan) yang diberitahukan komunikator dapat diterima dengan baik atau sama oleh komunikan, sehingga tidak terjadi salah persepsi.

supaya komunikasi antar manusia terjalin secara efektif dibutuhkan teknik berkomunikasi yang tepat. Teknik komunikasi adalah suatu cara yang digunakan dalam menyampaikan informasi dari komunikator ke komunikan dengan media tertentu. Dengan adanya teknik ini diharapkan setiap orang dapat secara efektif melakukan komunikasi satu sama lain dan secara tepat menggunakannya.

Beberapa teknik dalam komunikasi:
  • Ucapan yang jelas dan idenya tidak ada makna ganda dan utuh.
  • Berbicara dengan tegas, tidak berbelit-belit
  • Memahami betul siapa yang diajak bicara, hadapkan wajah dan badan, pahami pikiran lawan bicara.
  • Menyampaikan tidak berbelit-belit, tulus dan terbuka.
  • Sampaikan informasi dengan bahasa penerima informasi.
  • Menyampaikan dengan kemampuan dan kadar akal penerima informasi
  • Sampaikan informasi dengan global dan tujuannya baru detailnya. Berikan contoh nyata, lebih baik jadikan Saudara sebagai model langsung.
  • Sampaikan informasi dengah lembut, agar berkesan, membuat sadar dan menimbulkan kecemasan yang mengcerahkan.
  • Kendalikan noise dan carilah umpan balik untuk meyakinkan informasi Saudara diterima. Contoh dengan bertanya atau menyuruh mengulanginya.

2. Collaborative (kolaborasi)

Adalah kemampuan berkolaborasi atau bekerja sama, saling bersinergi, beradaptasi dalam berbagai peran dan tanggungjawab; bekerja secara produktif dengan yang lain; menempatkan empati pada tempatnya; menghormati perspektif berbeda. Kolaborasi juga memiliki arti mampu menjalankan tanggung jawab pribadi dan fleksibitas secara pribadi, pada tempat kerja, dan hubungan masyarakat; menetapkan dan mencapai standar dan tujuan yang tinggi untuk diri sendiri dan orang lain; memaklumi kerancuan.

3. Critical thinking and Problem Solving (berpikir kritis dan pemecahan masalah).

Adalah kemampuan untuk memahami sebuah masalah yang rumit, mengkoneksikan informasi satu dengan informasi lain, sehingga akhirnya muncul berbagai perspektif, dan menemukan solusi dari suatu permasalahan.Critical thinking dimaknai juga kemampuan menalar, memahami dan membuat pilihan yang rumit; memahami interkoneksi antara sistem, menyusun, mengungkapkan, menganalisis, dan menyelesaikan masalah.

4. Creativity and Innovation(Kreativitas dan inovasi)

Adalah kemampuan untuk mengembangkan, melaksanakan, dan menyampaikan gagasan-gagasan baru kepada yang lain; bersikap terbuka dan responsif terhadap perspektif baru dan berbeda.

Kreativitas juga didefinisikan sebagai kemampuan seseorang dalam menciptakan penggabungan baru. Kreativitas akan sangat tergantung kepada pemikiran kreatif seseorang, yakni proses akal budi seseorang dalam menciptakan gagasan baru. Kreativitas yang bisa menghasilkan penemuan-penemuan baru (dan biasanya bernilai secara ekonomis) sering disebut sebagai inovasi.

DISKUSI TERFOKUS SEBAGAI MATA RANTAI HASIL PEMANTAUAN PROGRAM PAUD DIKMAS


by arif Nasdianto
penilik dki jakarta




Bapak ibu penilik di mana anda berada... saya akan mencoba berbagi ttg kegiatan Diskusi Terfokus (DT) sebagai mata rantai kegiatan pemantauan_

Dalam catatan ini saya akan mengulas DT dari :
1. Definisi
2. Tujuan
3. Syarat
4. Jenis
5. Manfaat
6. Kegagalan DT

Bpk ibu dari enam bahasan ini kira kira mana yg belum paham dan yang sudah paham?..

Baik mari kita mulai dari definisi ttg DT. Sebelumnya saya akan mengingatkan bahwa DT merupakan kegiatan yg harus dilaksanakan oleh setiap unsur penilik dan kegiatan ini tertuang dlm permenpsn RB 14 th 2010 jika bpk ibu melaksanakan maka kegiatan ini mendapat angka kredit 0,016 ( mohon cek)

Definisi

Diskusi terfokus (DT)  – Apa yang di maksud dengan DT? DT merupakan suatu diskusi yang dilakukan secara sistematis serta terarah mengenai suatu isu atau masalah tertentu hasil pemantauan program paud dikmas

DT atau yang dalam bahasa Indonesia (Diskusi Kelompok Terarah) saat ini sedang populer dan sering digunakan sebagai metode pengumpulan data dalam penelitian sosial. Jadi, apa yang dimaksud dengan DT ? Secara singkat DT diartikan sebagai suatu diskusi yang dilakukan secara sistematis serta terarah mengenai suatu isu atau masalah malah hasil pemantauan yang berkaitan dgn deviasi (penyimpangan) yg terjadi di lapangan .

DT adalah salah satu bentuk penelitian kualitatif yang didalam kelompoknya terdiri dari para penilik disuatu kob kota dan pejabat atasan langsung . Dlm DT peserta bisa bertanya tentang sikap mereka terhadap isu atau masalah Hasil pemantauan tiap penilik yang dibahas. 

Menurut Coloumbia dan Hening (1990) mereka mengemukakan bahwa DT adalah wawancara dari sekelompok kecil yang dipimpin seorang narasumber atau moderator yang tugas mereka salah satunya mendorong peserta untuk berani berbicara terbuka dan spontan mengenai hal yang dianggap penting namun berhubungan dengan topik diskusi yang sedang dibahas

Pada DT komunikasi transaksi, interaksi dan aksi antar peserta adalah suatu dasar untuk mendapatkan informasi. Setiap peserta mempunyai kesempatan yang sama untuk memberikan pertanyaan, berkomentar dan mengajukan sebuah pertanyaan.

Tujuan DT

Diskusi terfokus memiliki tujuan yakni untuk memeproleh masukan atau informasi mengenai permasalahan pada penilikyang sifatnya lokal dan spesifik.

Namun penyelesaian tentang masalahnya ditentukan pihak lain setelah masukan diterima dan dianalisa.
Hal ini penilik harus belajar untuk menerima masukan dari teman teman penilik yg lainnya.

Syarat DT

DT agar dapat berjalan dengan lancar, Setiap kelompok diskusi membutuh kepanitian minimal harus ada : 
1 Nara sumber (penyelaras) penilik senior
1 moderator, 
1 pencatat proses, 
1 pengembang peserta dan 
1 atau 2 orang logistik.

Dalam kegiatan DT akan terdapat berbagai karakteristik, seperti jumlah peserta, peserta yg memonopoli pembicaraan dalam kelompok diskusi.
Untuk itu DT yang terbatas tujuannya agar setiap peserta mendapat kesempatan yang sama untuk berbicara serta mengeluarkan pendapatnya agar terlibat aktif dalam diskusi.

Umumnya DT dilakukan pada populasi sasaran yang 

Sebelumnya saya akan mengingatkan bahwa DT merupakan kegiatan yg harus dilaksanakan oleh setiap unsur penilik dan kegiatan ini tertuang dlm permenpsn RB 14 th 2010 jika bpk ibu melaksanakan maka kegiatan ini mendapat *angka kredit 0,016*( mohon cek)

Jenis DT

Ada beberapa jenis DT, yakni:

DT dua arah Satu kelompok disaksikan kelompok yang lain dan membahas diamati interaksi dan kesimpulan
Dual moderator fokus grup . Moderator memastikan sesi berjalan lancar, sedangkan yang lain memastikan bahwa semua topik yang dibahas

Dueling moderator focus group. 2 moderator berada di sisi yang berlawanan saat berdiskusi.
Respondent moderator focus group.  1 atau lebih dari responden dimohon untuk bertindak menjadi moderator sementara
Client participant focus groups.  1 atau lebih perwakilan Clienberpartisipasi dalam diskusi, baik itu terbuka maupun terbuka.
Mini focus groups.  Merupakan Kelompok kecil karena terdiri dari empat atau lima anggota bukan 8 – 12
Teleconference focus groups. Focus Group Discussion yang menggunakan jaringan telepon
DT online.  Menggunakan media internet


Manfaat DT


Selanjutnya apa manfaat diperlukannya sebuah DT, Diantaranya

Bahwa masalah yang hasil pantauan standar pendidiksn terhadap program paud dikmas tidak bisa dipahami ketika penggunaan instrumen dari kawan sejawat dipaksakan menggunakan metode survei atau wawancara.

Dengan adanya DT maka akan memperoleh data kualitatif yang bermutu dalam waktu yang singkat
DT dianggap sebagai Strategi yang mumpuni bagi masalah masalah yang bersifat lokal dan spesifik, Maka karena itu dalam pelaksanaan DT juga perlu melibatkan pelaku atau praktisi , yakni guru , kepala sekolah atau organisasi mitra paud dikmas sebagai pendekatan yang paling serasi.

Bisa dikatakan bahwa dengan adanya kegiatan  DT dapat menumbuhkan peranan memilih dari Praktsi pendidikan yang diteliti, Sehingga saat penilik memberikan rekomendasi akan mudah diterima oleh praktisi pendidikan (guru, kepsek/pengelola/masyarakat)

Setelah rekomendasi dari penilik diajukan dan disebar ke para satuan pendidikan maka harus ada tindaklanjutnya.

Gagalnya Kegiatan DT

Hampir setiap diskusi tidak selalu mulus. Artinya tidak selalu menperoleh hasil yang sesuai dengan tujuan dan keinginan, Nah, temen temen penilik berikut ini adalah beberapa kegagalan yang terjadi dalam DT

1. Karakter peserta. 
2. Para peserta yang tidak aktif 
3. Hasil pantauan kontra profuktif dgn kenyataan. Biasanya penilik yg suka menitipkan instrumen dan menyerahkan kepercayaan kpd teman
4. Dalam diskusi ada peserta yang dominan dan menguasai peserta yang lainnya.
5. Keterbatasan waktu
6. Peserta diskusi ingin segera mengkahiri diskusi dan mendapatkan hasil dari temuan.
7. biaya relatif murah atau peserta tidak mau bayar patungan kegiatan DT.
jan@2020

Minggu, 09 Februari 2020

REFLESI PENILIK

*Refleksi Penilik*

_Saatnya kita berkarya. Tulislah apa yang ada dalam hatimu dalam pikiranmu. Orang tidak tahu kau *hidup* dan *ada* di zaman apa ... kau menjabat di tahun berapa_......

Kini pastikan ukiran pena tanganmu yang lentik akan jadi saksi.
Tak akan tahu semua orang dulu kau muda, dulu kau pandai, dulu kau punya jabatan sebagai pengendali mutu program paud dikmas.

Laporan....hanya sebuah kertas, yang akan lapuk dan terkoyak tak mungkin terbacakan.

Sejarah membuktikan ukiran tulisan pena tanganmu yg penuh pengabdian pada penilik akan menjadi saksi kau hidup dan ada di zaman itu yang kreatif dan penuh cita cita.

Tulislah wahai _para pejabat pengendali mutu PNF  Indonesia_ ttg penilik sebelum kau lunglai menghilang ditelan zaman.

Kau yang tahu sejarah PNF dan kau yang tahu semua itu, agar ada bukti pada Dunia KAU HIDUP DI ZAMAN ITU.

karya
Arifnasdianto