Selamat dan Sukses Hari Bloger Nasional ke 16 ,Tanggal 27 Oktober 2023, Supportive – Working hard – Loving m regoly career – Leadership qualities – Personality – An ability to sell products – Disciplined – Getting along with people

Minggu, 30 Desember 2018

EFEKTIVITAS KEPEMIMPINAN ORGANISASI


By arifNasdianto


Sebelum membahas lebih jauh maka perlu diuraikan lebih dahulu tentang Kepemimpinan organisasi . Kepimpinan organisasi merupakan penggabungan strategi manajemen dengan penerapan psikologi manusia untuk menciptakan budaya organisasi yang positif dalam rangka menuju pengembangan organisasi.



Pemimpin organisasi yang hebat tentunya siap dengan solusi di saat perubahan dan krisis yang tidak terduga. Ketika masalah muncul, pemimpin yang baik tidak bereaksi secara emosional Tetapi mereka mengambil waktu untuk mengevaluasi situasi. Mereka memandang perubahan sebagai peluang, dan siap memimpin tim dengan bijak dan anggun ke arah baru.

Ada beberapa Tips menjadi pemimpin organisasi yang efektif:

Pertama dimulai dengan kita sendiri. Sebelum Anda bisa memimpin orang lain, Anda harus memimpin diri sendiri. Ini berarti Anda harus mengenal diri sendiri, motivasi Anda, kinerja anda dan dapat berperan sebagai panutan. Menjadi pemimpin organisasi yang efektif berarti memiliki kemampuan untuk mengevaluasi diri Anda sebagai seorang pemimpin, dan kemauan untuk melakukan perubahan ketika diperlukan.

Kedua , Pertanggungjawaban dan keterbukaan terhadap Anggota organisasi  : Diperlukan kecerdasan emosi tingkat tinggi karena anggota adalah orang pertama dan terpenting. Seorang pemimpin yang efektif menciptakan budaya organisasi di mana orang tahu mereka dihargai, didengar, diberdayakan dan didorong.Budaya organisasi yang kuat diciptakan tidak hanya melalui pekerjaan, tetapi juga ikatan sebagai manusia. Para pemimpin yang baik merencanakan kegiatan pembangunan tim dan perayaan kesuksesan dan tonggak organisasi seperti ulang tahun atau peringatan hari ulang tahun organisasi.

Ketiga Masalah Komunikasi : Pemimpin organisasi yang efektif menciptakan budaya organisasi di mana komunikasi terbuka dihargai dan didorong. Semua Anggota perlu tahu bahwa mereka dapat berbicara dengan bebas, dan para pemimpin harus mencapai keseimbangan antara mengetahui apa yang sedang terjadi dalam tim, sementara tidak menggunakan manajemen mikro.

Keempat, Pengembangan Organisasi: Seorang pemimpin yang baik juga seorang mentor yang baik. Seorang pemimpin organisasi yang kuat tahu bagaimana membujuk kinerja terbaik dari setiap individu/anggota dalam tim, dan membebaskan pada anggota untukmelakukan pengembangan pribadi dan profesional individu mereka. Misalnya melalui diklat , seminar , workshop dan lain lain.  Anggota atau tim yang baik menghasilkan produk dan layanan yang baik, sehingga pemimpin yang baik memastikan anggota yang tepat berada di posisi yang tepat untuk kebutuhan organisasi.

Kelima, Strategi Organisasi Modern: Sementara kepedulian terhadap pemimpin organisasi sebagian besar adalah dari anggota organisasi, itu juga membutuhkan pemahaman tentang bagaimana kepemimpinan yang efektif mempengaruhi implementasi dan pengembangan strategi organisasi. Berpikir kritis dan keterampilan memecahkan masalah adalah aspek penting dari pemimpin organisasi yang kuat. Para pemimpin harus siap untuk mengantisipasi kebutuhan organisasi di masa depan untuk memenuhi tujuan.

Keenam , Menerima Perubahan dan Krisis dalam organisasi : Pemimpin organisasi yang hebat siap dengan solusi di saat perubahan dan krisis yang tidak terduga. Ketika masalah muncul, pemimpin yang baik tidak bereaksi secara emosional. Tetapi sebagai gantinya, mereka mengambil waktu untuk mengevaluasi situasi. Mereka memandang perubahan sebagai peluang, dan siap memimpin tim dengan bijajk dan anggun ke arah baru.

Jumat, 28 Desember 2018

DIALOGUE WITH IPI REPRESENTATIVES

by Arif N (ketua IPI DKI Jakarta

Ikatan Penilik Indonesia (IPI)  menganggap penting untuk mendengarkan anggotanya dan bertukar pendapat untuk pembangunan berkelanjutan dalam organisasi , melalui program programnya sehingga dialog dengan para anggota sebagai perwakilan organisasi adalah kuncinya. Apa sebenarnya  Fungsi dialog tersebut , yaitu Untuk menerima kebutuhan kebutuhan anggota  IPI dan mengembangkan lingkungan kerja penilik  yang lebih baik. Untuk itu organisasi  IPI perlu membahas pendapat dan masukan dalam rapat kerja IPI  secara  berkala setiap tahun . Hal ini juga dapat meningkatkan / menerapkan kondisi penilik  dan berbagai sistem kesejahteraan. Tujuan dari rapat kerja IPI adalah mencari solusi permasalahan , menetapkan kalender kerja penilik dan membangun kapasitas wawasan penilik.

Sebagai Ketua organisasi dalam wadah IPI tentunya harus banyak mendengar dan memberikan advokasi kepada anggotanya baik dalam forum resmi maupun dalam forum tidak resmi. Hasil mendengarkan dan advokasi tersebut dapat dijadikan patokan experience yang dapat dikembangkan dalam program program IPI dimasa mendatang atau bisa diterapkan dalam program yang membawa visi dan misi IPI.

Pengurus organisasi dalam wadah IPI harus dapat memaknai langkah ketua IPI dalam menjalankan visi dan misinya melalui program program yang diluncurkan,  bukan bertentangan tapi harus mendukung karena rumusan program program IPI merupakan hasil dari rapat kerja yang disepakati secara musyawarah bersama atas nama organsisasi.

Penilik yang dalam hal ini sebagai anggota IPI harus bahu membahu untuk kepentingan bersama jika program yang ditetapkan oleh pengurus IPI  adalah bermoto  dari kita untuk kita dan oleh Kita. dan kejujuran anggota dalam berorganisasi merupakan kunci penting dalam membesarkan organisasi.


Selasa, 25 Desember 2018

KILAS BALIK BELAJAR PADA DIRI KITA


Menyongsong Tahun 2019

Resensi obrolan WA IPI

Dikatan oleh Meiman Poyck bahwa Kalau mau konsisten menjadikan ibadah itu sungguh luar biasa dan patut dihormati tapi apakah selama ini ada ajakan dari orang orang yang merayakanya, harusnya juga konsisten untuk tidak menggunakan product bagi orang orang yang tidak seiman. Jika kita mengikuti tren yang terdapat berita dalam medsos itu sama saja mengikuti apa yg mereka pelajari dan yakini_

Untuk itu kita Harus bisa membedakan antara Aqidah dan Teknologi. Bahwa teknologi harus dijadikan RASA SYUKUR...bahwa manusia dima'mumkan pikirannya untuk berbuat sesuatu yg bermanfaat bagi umat....maka Surgalah bagiannya...jika Muslim. Tp sebaliknya...jika hasil teknologi dijadikan cara dan upaya untuk menjauhkan diri dan syukur kpd Sang Kholiknya....maka celaka dan binasalah dia. Sebetulnya orang orang pintar dan penemu segala ilmu itu dimulai oleh orang Muslim hanya dikembangkannya....dan dijadikan bisnis usahanya oleh orang lain .mengapa? Karena orang tersebut sifatnya Duniawi.

Dari hal tersebut di atas _Tatang_ dari IPI Cimahi menambahkan cara berpikir di atas merupakan cara berfikir yg sehat. Sehat dan netral tiap pikiran dalam setiap diri, agar cara menapsir sesuatu tidak berdasarkan bacaan dan ilmu kata dan Belajarlah pada pengalamanmu.

Coba belajar apa yg anda rasakan, jgn belajar apa yg anda liat menurut _Tatang_ dari IPI Cimahi.

Kemudian _Meiman Poyck_ menambahkan bahwa Harusnya kita menyadari banyak perbedaan karena itu harus ada batasan ... yg harus di jaga sebab, kita tidak pernah meminta utk _dilahirkan dan diberi nama serta agama_ .... yang Pasti, Allah punya Kuasa dan jika Ia berkehendak hanya satu agama saja didunia pasti itu akan terjadi ..... Amin.

Allah Maha Kuasa...
Allah sang pencipta
Bagi Allah tidak ada yg mustahil.... Salam persaudaraan n persahabatan.

Tentang agama dan keyakinan...."maaf tanpa paksaan" itu lebih bernilai saudaraku!!!...dari banyolan,ngumbar kata yg tak keruan.pamer foto lg mejeng,pamer harta kekayaan milik pribadi........maaf...saya tdk bermaksud menyinggung siapapun.....hanya sekedar membunuhkan kalimat lewat WA ini....barangkali bermafaat......jika ga ada gunanya....ya buang aja.....gampang kan? Ga perlu marah2......Para Penilik itu kan Kaum Intelek......

Dalam kehidupan ini penggetahuan, pemahaman latar belakang dll , pasti berbeda yg paling utama adalah tidak menunnjuk, tidak mengskreditkan orang , atau memfonis. Ternyata yg menurut kita benar belum tentu nenurut pendapat orang lain.
Tuhan menciptakan segala yg baik atau yg buruk atau yg lainnya ternyata semua mengandung maksud, akhiirnya kembali pada tiap pribadi masing masing dlm menfasir suatu situasi atau keadaan atau kejadian.
Yg bermasalah adalah memaksakan kehendak dan memaksa orang lain untuk mengikuti apa yg kita mau.
Tidak jatang orang berdebat, perdebatan adalah ciri bahwa diri ini merasa benar.
Kalau sdh masuk ranah itu maka dipastikan akan ketemu salahnya.
Coba kita belajar mengaku bersalah sy yakin akan ketemu dg benarnya.
Sekedar berbagi saja apa yg saya rasakan,
Mohon maaf orang yg cerdas intelektual ternyata bellum tentu cerdas secara spiritual.
Mari kita selalu belajar apa yg kita rasakan, makanya jgn terlalu byk teori to dlm hidup ini, kita harus kepada tingkkat pengamalan biar terasa manfaatnya.
Sehebat bacaan apapun ketika tdk diamalkan , hakulyakin tdk jadi apa apa.

Kita dianugrahi mendengar, saya sampai usia 50 lebih ,ternyata saya masih belajar, mendengar saja betul betul masih belajar.
Berdiam diri saja tdk berbicara termasuk belajar.
Hal hal yg terasa tdk nyaman,tdk sesuai dg harapan akan selalu ada. Jauhkan dari sebuah pengakuan diri merasa hebat dan lain sebagainya itu penyakit yg menahun dlm setiap diri, termasuk sy masih begitu, tapi terus berjuang sefikit demi sedikit.
Makin terus belajar makin banyak kesadaran diri akan kekurangan tiap diri masing masing.

Selanjutnya _Tatang_ IPI Cimahi mengatakan; Ya itu kan kata orang.....sy tdk kuasai berteori ceritra ketika 60, th krn saya belum usia segitu.

Bahasa kiasan diciptakan agar enak nyaman dibaca itu menjadi sebuah pemahaman saja.
Hakulyakin kalau sudah di lalui baru bisa berceritra pada sahabat tercinta.
Bagaimana mungkin sy bisa bercerita kemewahan kota amerika atau kota yg lainnya ketika kita belum pernah melihat.
Itulah yg dinamakan ilmu kata.
Tapi semuannya baik dan tidak percuma. _realise by arifdki2018_

Senin, 03 Desember 2018

PENYELENGGARAAN HAN DI KEPULAUAN SERIBU


By arifnasdianto

Anak merupakan awal mata rantai yang sangat menentukan wujud dan kehidupan suatu bangsa dimasa depan. Oleh karena itu, mempersiapkan generasi penerus sebagai pewaris bangsa yang berkualitas berarti membangun dan mensejahterakan kehidupan anak sedini mungkin. Sejarah Hari Anak Nasional (HAN) bermula dari sebuah gagasan maju yang berkeinginan melihat anak-anak sebagai aset kemajuan bangsa, sehingga mulai tahun 1984 berdasarkan Keputusan Presiden RI No 44 Tahun 1984, ditetapkanlah setiap tanggal 23 Juli sebagai Hari Anak Nasional. Sejak tahun 1986 hingga sekarang Peringatan Hari Anak Nasional diselenggarakan setiap tahun.

Sebagai Aset Bangsa yang merupakan bagian dari generasi muda, anak berperan sangat strategis sebagai sukses suatu bangsa. Dalam Konteks Indonesia, anak adalah penerus cita-cita perjuangan bangsa. Peran strategis ini telah disadari oleh masyarakat internasional untuk melahirkan sebuah Konvensi Hak Anak yang intinya menekankan posisi anak sebagai manusia yang harus mendapatkan perlindungan atas hak-hak yang dimilikinya.

Berkenaan dengan hal itu, Suku Dinas Pendidikan Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu telah menyelenggarakan HAN tingkat Kabupaten dengan berbagai kegiatan antara lain lomba puzzle yang diikuti oleh 150 anak PAUD baik SPS, Tk dan KB tujuanya adalah menumbuhkan karakter anak antara lain mandiri dan penuh tanggung jawab. Adapun kegiatan yang lain adalah bimbingan kepada guru paud dengan materi _mendidik anak diera digital dengan nara sumber dari PT XL Axiata jumlah peserta 50 orang.

Tak luput dengan kegiatan penting untuk pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini di kepulauan seribu maka guru paud sebagai model dlm proses pembelajaran perlu mengenal penampilan serasi dan mempesona dalam mengajar maka guru perlu dibekali dengan keterampilan kecantikan sehari hari untuk tampak cantik angun dan mempesona, dengan nara sumber dari Wardah Cosmetics.

Rangkaian kegiatan tersebut dihadiri oleh wakil Bupati Kab Adm kepulauan seribu, Kepala Bidang Paud Dikmas Dki jakarta, Kepala suku Dinas pendidikan, Para kasi pauddikmas se dki, IPI Dki dan HIMPAUDI DKI JKT, Pulau Untung Jawa,  15 Nov 2018




PENTINGNYA WORKSHOP PENINGKATAN KOMPETENSI PENILIK

by arifnasdianto

Dalam beberapa tahun belakangan ini pemerintah bersama-sama dengan lembaga legislatif telah membuat berbagai kebijakan fundamental yang ditujukan bagi peningkatan mutu pendidikan nasional. Kebijakan-kebijakan itu antara lain terkait dengan sumber daya manusia, pembiayaan, kelembagaan, penyelenggaraan dan tata kelola lembaga pendidikan, serta partisipasi masyarakat. Kebijakan tersebut telah dituangkan dalam berbagai peraturan, mulai dari amandemen Undang-undang Dasar Tahun 1945, Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Peraturan Menteri Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 14 tahun 2010 tentang Jabatan fungsional Penilik dan Angka Kreditnya,   Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan,  Peraturan Pemerintah No. 17 Tahun 2010 tentang penyelenggaraan dan pengelolaan pendidikan,  Permendikbud No. 98/2014 tentang Standar Kualifikasi Akademi dan kompetensi penilik dan Pergub Provinsi Dki Jakarta no. 22 tahun 2017 tentang TKD Kepala Sekolah,  Pengawas, Guru,  Penilik dan Pamong Belajar.

Implementasi berbagai kebijakan tersebut di lapangan sangat ditentu-kan oleh tenaga kependidikan sebagai pelaku utama pendidikan. Komitmen dan profesionalisme para tenaga kependidikan inilah yang akan menentukan terjadinya perubahan dan peningkatan mutu pendidikan nasional. Salah satu unsur tenaga kependidikan pendidikan nonformal yang memiliki peran strategis dalam mendorong perubahan dan peningkatan mutu pendidikan non formal adalah penilik. Penilik mempunyai ruang lingkup , tugas, tanggung jawab dan wewenang untuk melaksanakan pengendalian mutu program pendidikan Non formal melalui kegiatan pemantauan, penilaian, pembimbingan , pembinaan penyelenggaraan pendidikan non formal dan kegiatan evaluasi dampak program.  Untuk melaksanakan tugas tersebut mereka tentu harus memiliki pengetahuan, pengalaman, wawasan, dan kemampuan yang memadai.

Selanjutnya dalam menerjemahkan dan merealisasikan peraturan tersebut di atas dibutuhkan berbagai kebijakan maupun kegiatan. Salah satu kebijakan penting yang harus diambil adalah berkaitan dengan Uji kompetensi Penilik dan pelaksanaan tugas penilik. Mengingat luasnya wilayah Indonesia serta adanya otonomi daerah maka proses   pelatihan penilik ataupun workshop dalam rangka meningkatkan kompetensi penilik tidak mungkin diselenggarakan sepenuhnya oleh pemerintah pusat/kantor Kemendikbud  melainkan juga dapat  dilaksanakan oleh instansi di daerah atau  organisasi profesi (IPI) Untuk menjamin kualitas penyelenggaraan dan output diklat atau workshop, maka dibutuhkan adanya standar yang sama.

Hal inilah yang menjadi latar belakang perlunya organisasi profesi (IPI) turut serta dalam meningkatkan kompetensi Penilik. Sehingga berkaitan dengan peningkatan mutu Penilik memiliki persepsi yang sama dalam memahami pelaksanaan tugas jabatan fungsional Penilik.

Untuk itu Ikatan Penilik Indonesia sebagai organisasi profesi yang berada di Provinsi DKI Jakarta tahun 2017 telah menyelenggarakan workshop peningkatan kompetensi penilik dki jakarta dengan tujuan untuk meningkatkan kompetensi penilik  yang handal dan menyamakan persepsi dalam rangka meningkatkan  prestasi kerja sebagai penilik. 

STRATEGI UNTUK MENINGKATKAN KINERJA PENILIK MELALUI PENCIPTAAN IKLIM ORGANISASI DINAS PENDIDIKAN

Oleh : Arif Nasdianto


Peningkatkatan kinerja penilik dalam sebuah Dinas merupakan suatu hal altertenatif yang selalu diimpikan oleh pemimpin suatu Dinas Pendidikan. Permasalahannya kinerja penilik akan berlanjut kepada kinerja Dinas Pendidikan dalam mencapai visi dan misi-misinya.

 Untuk itu banyak cara dalam rangka meningkatkan kinerja penilik, salah satunya penciptaan lingkungan fisik, lingkungan sosial dan sistem manajemen yang baik dan tertata secara profesional. Penciptaan seperti di atas merupakan penciptaan iklim organisasi Dinas Pendidikan.

 Banyak para ahli berpendapat iklim organisasi akan berpengaruh terhadap kinerja, pernyataan di atas sama halnya Wirawan (2008) dalam Buku Budaya dan Iklim organisasi, mengatakan Iklim organisasi mempengaruhi perilaku organisasi yang kemudian mempengaruhi kinerja mereka dan kemudian mempengaruhi kinerja organisasi.

Sementara kinerja dalam bahasa inggris-nya perfomance dapat berarti prestasi kerja, pelaksanaan kerja, pencapaian kerja, atau hasil kerja/unjuk kerja/penampilan kerja. Hasil-hasil kerja ini selalu di dorong oleh pimpinan karena semakin kinerja penilik meningkat akan berlanjut kepada kinerja organiasisi Dinas Pendidikan (Dinas Pendidikan di tinkat yang lebih tinggi (tingkat provinsi)) . Adapun agar penilik memeliki kinerja yang baik sesuai dengan pelaksanaan tugasnya sebagai pengendalian program dan evaluasi dampak program PAUDNI dan menuju kepada visi misi unit kerja maka dibeberapa Dinas Pendidikan atau unit kerja (Dinas Pendidikan melaksanakan cara /strategi yang bervariasi.

Strategi – strategi yang dilaksanakan unit kerja atau Dinas Pendidikan dalam rangka meningkatkan kinerja penilik terkadang tidak maksimal, semuanya tergantung kepada penilik dan bimbingan pimpinan, karena berkaitan dengan perubahan perilaku bekerja. Perilaku kerja Penilik dalam berkerja misalnya ; motivasi kerja, disiplin kerja, kepuasan kerja, stres kerja, sikap kerja, dan sebagainya.

 Jika perilaku penilik misalnya memiliki motivasi kerja yang rendah maka mereka akan tidak maksimal dalam melaksanakan tugas pokoknya begitupun sebaliknya jika motivasi kerja yang tinggi maka mereka akan maksimal dalam melaksanakan tugas pokoknya dan kinerja penilik tergolong tinggi.

Dari uraian di atas maka dapat diidentifikasi permasalahan antara lain: apakah penciptaan strategi dalam iklim Dinas Pendidikan dapat merubah perilaku positif penilik? Bagaimana penciptaan iklim Dinas Pendidikan yang tepat dalam rangka peningkatan kinerja? Kinerja apa saja yang muncul jika diterapkan penciptaan iklim Dinas Pendidikan yang baik? Apa Strateginya dalam rangka meningkatkan kinerja?

Melihat latar belakang di atas dan untuk lebih terarahnya penulisan maka rumusan masalah dalam resensi ini yakni : “Bagaimana Strategi dalam rangka peningkatan kinerja penilik melalui penciptaan iklim Dinas Pendidikan?”

Umumnya iklim organisasi Dinas Pendidikan dengan mudah dapat dikontrol oleh Kepala Dinas. Iklim organisasi di Dinas Pendidikan merupakan persepsi Penilik itu sendiri mengenai dimensi-dimensi iklim organisasi. Iklim organisasi mempengaruhi perilaku Penilik yang kemudian mempengaruhi kinerja mereka dan selanjutnya mempengurhi kinerja Dinas Pendidikan.

Dari penjelasan di atas maka timbul pertanyaan bagaimana kontribusi iklim organisasi terhadap peningkatan kinerja Penilik dan kinerja Dinas Pendidikan.?

Jika kita menelaah kembali tentang dimensi-dimensi iklim organisasi Dan Iklim organisasi mempengaruhi perilaku Penilik yang kemudian mempengaruhi kinerja organisasi Dinas Pendidikan, maka ada kontribusi secara positif jika dimensi iklim organisasi diterapkan dalam kondisi yang positif atau baik maka menghasilkan perilaku dan kinerjap organisasi yang positif

PENCIPTAAN KINERJA PEGAWAI MELALUI BUDAYA KERJA

by arif nasdianto

Sebuah resensi arahan Ka.Dinas Pendidikan di Aula Sudin pendidikan Kab.Adm. Kepulauan Seribu, 20 Oktober 2017

Tahun 2018 adalah tahun yang penuh perubahan. Di tahun tersebut banyak kemungkinan yang terjadi. Adapun salah satu perubahan yang kemungkinan ada adalah perubahan kebijakan struktur organisasi di Dinas Pendidikan dki jakarta

Beliau berpesan dalam arahannya. Segera satuan pendidikan menciptakan budaya budaya kerja. Budaya inilah yg akan menciptakan kesadaran untuk berprestasi. Selanjutnya beliau sangat berharap semua Pegawai Dinas pendidikan DKI Jakarta harus selalu stanby di tempat tugas atau di kantor.

Harapan beliau Pegawai dinas pendidikan dki yang harus siap melayani nasyarakat jangan memikirkan dirinya sendiri tetapi berpikirlah untuk memberikan pelayanan pendidikan yang maksimal.  Th. 2018 dalam satuan pendidikan akan diberikan UMP.
Untuk itu beliau menginstrukan kepada penilik dan pengawas segera memikirkan program kerja 5 tahun sebelumnya sudah dikerjakan dan 5 tahun ke depan yang akan dilaksanakan sesuai standar nasional pendidikan.

Selanjutnya kadis menyampaikan tentang OK OCE ( one kecamatan one centre enterprenaur) artinya warga masyarakat putus sekolah akan diciptakan sebagai manusia kerja yg penuh kemandirian. Adapun Untuk satuan pendidikan baik SLTP dan SLTA segera menciptakan jaringan kemitraan terhadap dunia usaha dan dunia industri.

Untuk itu kita perlu menciptakan budaya kerja terhadap satuan dgn mengimplementasikan dengan memberi contoh. Pemberian contoh merupakan salah satu upaya kita dalam rangka meningkatkan kinerja. Baik kinerja lembaga maupun kinerja personal.
Adapun cara meningkatkan kinerja secara sederhana melalui budaya menurut Bpk Dr. Sopan Andrianto selaku Kepala Dinas Pendidikan Prov. DKI Jakarta adalah :
1. Mensejajarkan minat diri untuk bekerja dengan memberikan contoh
2. tujuan sama dlm bekerja
3. Perubahan karakter terhadap diri kita sendiri
4. Memberi warna
5. Petakan masalah

DARI MANA REFERENSI DALAM MEMBUAT PENGEMBANGAN PROFESI

by arifnasdianto


Sebuah laporan hasil pemantauan dan penilaian dapat juga dijadikan referensi dalam membuat karya nyata/pengembangan profesi. Untuk itu kawan kawan permudahdiri kita dlm melaksanakan tusi penilik. Secara emperis Tusi kita sangat berat. Tapi jika dipraktekan secara bertahap tusi kita saling berkaitan antara tusi satu dgn tusi lainnya dan mudah dilaksanakan dan dipraktekkan.

Tahukah... kita bahwa tusi mulai perencanaan, pemantauan, penilaian, bimbingan dan laporan adalah sebagai mata rantai pekerjaan penilik yg saling berhubungan. Memang terkadang kita akan dibingungkan dengan pelaksanaan tusi jika potong kompas. Artinya pekerjaan itu tidak berawalan atau tanpa rencana.

Uraian di atas menjelaskan bahwa penilik dlm melaksanakan tusinya memilih pada posisi tengah. Contohnya penilik langsung melaksanakan penilaian atau pembimbingan. Menurut saya ini bisa juga dilaksanakan tetapi kurang dapat dipertanggungjawabkan dlm rangka peningkatan mutu program sebuah satuan pendidikan.

Dari penjelasan di atas mutu program paud dikmas akan terkesan klise, dapat dilihat tapi samar samar dan gelap karena negatif, Artinya secara kualitatif bermutu tinggi tetapi setelah dibedah satuan pendidikan tersebut tidak ada apa apanya karena berawal dari karangan penilik yg dlm pelaksanaan tusinya kurang dapat dipertanggungjawabkan.

Kawan kawan tulisan di atas hanya sebagai wawasan kepenilikan dan pelepas penat setelah saya bekerja dari pagi sampai sore hari. Dan saya selalu membayangkan dan mengingat kawan kawan seprofesi dlm tugas dlm musim kemarau panjang ini...

Salam manis dan sayang buat keluarga
Arifnasdianto

KECERIAN HARI PERTAMA MASUK SEKOLAH DI PULAU SERIBU

by arifnasdianto

Pulau Pramuka,  17 Juli 2017Pertama masuk sekolah khususnya di kelompok belajar PAUD sungguh luar biasa suasananya. Terlihat orang tua begitu bangga bahwa anaknya bisa belajar dan mengenal lingkungan pendidikan,  begitu juga antusias anak untuk bermain bersama,  bertanya,  bergerak,  berlari,  bernyanyi dan kegembiraan di lingkungan baru sangat tampak sehingga aktivitas aktivitas anak yg begitu komplit perlu diarahkan dalam pembelajaran anak yang berkualitas

Kegembiraan dan  keceriaan pada anak terlihat ada hal yang baru dikenal oleh anak di lingkungan barunya seperti;   mendapatkan teman baru,  informasi baru dan barang barang  yang baru dilihatnya.  Untuk itu peran orangtua berusaha agar anak bisa betah di lingkungan baru  dengan pendampingan dan perbekalan yg cukup.   Hal ini untuk mencegah aktivitas emosi anak yg tidak diinginkan,  misalnya bosan,  marah,  menangis dan lain sebagainya.

Begitu juga peran guru dan pengelola paud di hari pertama masuk sekolah  sangat dinanti oleh anak didik dan orang tua  dengan  keramahan kelembutan dan kasih sayang pada anak khususnya bagi peserta didik baru.  Peran ini sangat penting sebagai daya tarik promosi lembaga.  Karena pada intinya salah satu keberhasilan lembaga paud  dapat menjual jasa,  sarana belajar serta sarana bermain yg baik sebagai daya tarik yang dibutuhkan oleh orang tua dan anak untuk belajar.

APE LOOSE PARTS Pengganti APE pabrikan

By arifnadinto


Loose Parts adalah bagian bagian lepas ( barang bekas) yang sering kita lihat di sekeliling kita. Loose parts terkadang sangat terlihat kumuh dan berantakan di halaman atau di pojok pojok sekolah. Tetapi loose parts dapat difungsikan jika dimanfaatkan secara baik. Kenapa demikian...?

Loose Parts bisa digunakan sebagai alat permainan pada anak usia dini dalam rangka meningkatkan perkembangan anak di saat pembelajaran PAUD. Tugas kita sebagai guru paud berperan penting dalam menata APE ini agar anak terinvitasi pada barang tersebut.

Loose Parts berfungsi untuk menggali anak untuk berkreasi secara terus menerus menciptakan imajinasinya sesuai dengan pengalamannya.

Anak yg memiliki kreatifitas yg tinggi dimulai dari guru yg memiliki daya kreatif yang tinggi pula. Karena suasana kreativitas dapat menjadi virus menularkan.
Hebat bukan...? Mari kita manfaatkan loose parts secara benar sebagai pengganti APE pabrikan. _The Forest Bogor, 23 Nov 2018

MENINGKATNYA KINERJA PENILIK SEBAGAI ANGGOTA KORPRI


Catatan ini untuk memperingati HUT KORPRI ke 47 di tahun 2018

By Arifnasdianto


Dulu saya pernah memberikan catatan bahwa Peningkatan kinerja penilik dalam sebuah Dinas merupakan suatu hal altertenatif yang selalu diimpikan oleh pemimpin suatu Dinas Pendidikan. Permasalahannya kinerja penilik akan berlanjut kepada kinerja Dinas Pendidikan dalam mencapai visi dan misi-misinya.  Untuk itu banyak cara dalam rangka meningkatkan kinerja penilik, salah satunya penciptaan lingkungan fisik, lingkungan sosial dan sistem manajemen yang baik dan tertata secara profesional. Penciptaan seperti di atas merupakan penciptaan iklim organisasi Dinas Pendidikan.

Jika kita mengevaluasi pernyataan di atas kinerja penilik  sudah menggembirakan atau sudah maksimal secara profesional hal ini dimungkinkan karena penciptaan lingkungan fisik, lingkungan sosial dan sistem manajemen yang telah diberikan kepada penilik dari organisasi/lembaga penilik bekerja sudah merata baik dari tunjangan, ruang kerja, fasilitas kerja dan lain lain. Walaupun masih ada di beberapa kota kabupaten di indonesia terabaikan.

Gambaran bahwa iklim organisasi akan berpengaruh terhadap kinerja penilik adalah benar adanya, karena Iklim organisasi sangat mempengaruhi perilaku organisasi yang kemudian mempengaruhi kinerja penilik dan kemudian mempengaruhi kinerja organisasi.

Bukti hasil kerja penilik secara teknis dan administrasi di lapangan pada intinya selalu didorong oleh pimpinan karena semakin kinerja penilik meningkat akan berlanjut kepada kinerja organiasisi Dinas Pendidikan (Dinas Pendidikan di tingkat yang lebih tinggi (tingkat provinsi).

Sebuah catatan agar penilik memiliki kinerja yang baik sesuai dengan pelaksanaan tugasnya sebagai pengendalian mutu program dan evaluasi dampak program PAUD DIKMAS dan menuju kepada visi misi unit kerja maka dibeberapa Dinas Pendidikan atau unit kerja (Dinas Pendidikan melaksanakan cara /strategi yang bervariasi.

Strategi

Strategi – strategi yang dilaksanakan unit kerja atau Dinas Pendidikan dalam rangka meningkatkan kinerja penilik sudah maksimal di beberapa kabupaten kota di Indonesia hanya sedikit kabupaten kota yang tidak maksimal, semuanya tergantung kepada penilik dan bimbingan pimpinan, karena berkaitan dengan perubahan perilaku bekerja.

Perilaku kerja Penilik dalam berkerja misalnya ; motivasi kerja, disiplin kerja, kepuasan kerja, stres kerja, sikap kerja, dan sebagainya.  Jika perilaku penilik misalnya memiliki motivasi kerja yang rendah maka mereka akan tidak maksimal dalam melaksanakan tugas pokoknya begitupun sebaliknya jika motivasi kerja yang tinggi maka mereka akan maksimal dalam melaksanakan tugas pokoknya dan kinerja penilik tergolong tinggi.

Apakah penciptaan strategi dalam iklim Dinas Pendidikan dapat merubah perilaku positif penilik?

Umumnya iklim organisasi Dinas Pendidikan dengan mudah dapat dikontrol oleh Kepala Dinas. Iklim organisasi di Dinas Pendidikan merupakan persepsi Penilik itu sendiri mengenai dimensi-dimensi iklim organisasi. Iklim organisasi mempengaruhi perilaku Penilik yang kemudian mempengaruhi kinerja mereka dan selanjutnya mempengurhi kinerja Dinas Pendidikan.

Dari penjelasan di atas maka timbul pertanyaan bagaimana kontribusi iklim organisasi terhadap peningkatan kinerja Penilik dan kinerja Dinas Pendidikan.?

Jika kita menelaah kembali tentang dimensi-dimensi iklim organisasi Dan Iklim organisasi mempengaruhi perilaku Penilik yang kemudian mempengaruhi kinerja organisasi Dinas Pendidikan, maka ada kontribusi secara positif jika dimensi iklim organisasi diterapkan dalam kondisi yang positif atau baik maka menghasilkan perilaku dan kinerjap organisasi yang positif dan baik. Arifdki 29 Nov 2018

KEGAGALAN DINI SEBUAH ORGANISASI


By .Arifnasdianto


Ada banyak alasan mengapa sebuah organisasi bisa gagal. Kegagalan dapat berakar pada manajemen yang buruk, kepemimpinan yang salah arah, kegagalan strategis, perubahan dukungan atau tidak setia dgn tonggak kepemimpinan.

Banyak penelitian hasil Analysisnya Menunjukkan bahwa lebih dari 50% sebuah organisasi tidak akan bertahan sampai usia 16, dengan tingkat kemunduran organisasi tertinggi terjadi pada tahun keempat dan banyak  beberapa laporan tentang organisasi tentang Harapan Hidup organisasi yang gagal.

Mereka mengklaim bahwa hampir sepersepuluh dari semua organisasi masyarakat dikatakan gagal setiap tahun, hal ini karena manajemen yang buruk, kepemimpinan yang salah arah, kegagalan strategis, perubahan dukungan atau tidak setia dgn tonggak kepemimpinan. Adapun peluang satu satunya untuk memperbaiki adalah restrukturisasi dan pergantian jabatan serta kejelasan standar tugas. Dengan demikian akan mengurangi kegagalan dini dan kelangsungan untuk bertahan hidup selama lima tahun mendatang sebelum jatuh dalam masa jabatan.

Organisasi yang mengalami demikian merupakan kehancuran dini organisasi sebelum menggapai visi misinya yg luhur. Nov 2018

PENTINGNYA PERSAINGAN BELAJAR DI ERA NEW GENERERATION

Resensi Arahan Prof. Dr. B.P. Sitepu, MA ( Guru Besar UNJ), dalam Kegiatan Workshop Penulisan Karya Ilmiah Bagi Penilik dan Pamong Belajar. Bengkulu, 12 sd 15 Juli 2017 

by arifnasdianto

Dalam era globalisasi kita dituntut mengikuti perkembangan Sain , katakanlah karena kita adalah sebagai seorang tenaga PTK . Untuk mengikuti sain di masa sekarang adalah penting dalam meningkatkan pengetahuan dan wawasan berpikir kita dan dapat diterapkan manakala kita dalam lingkungan pekerjaan.

Di era globalisasi perkembangan sain dalam satu tahun dua kali lipat kepesatannya. Kemudian dari perkembangan sain maka muncullah teknologi baru untuk kemaslahatan manusia. Adapun setiap manusia di dunia ini sangat membutuhkan teknologi guna memperingan suatu pekerjaan baik sebagai pekerja maupun sebagai pelajar atau mahasiswa. Dalam faktanya suatu Teknoklogi berkembang 3 kali lipat dalam satu tahun. Contoh berkembangan HP yang selalu mengeluarkan versi baru. Jadi aplikasi teknoligi dalan ilmu pengetahuan 3 kali lipat. Kemudian darimanakah datamgnya teknologi???. Yaitu dari suatu penelitian oleh manusia itu sendiri, baik penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif maupun kualitatif. 

Di sarankan dalam era globalisasi yang penuh dengan Generasi Baru (New Generation) setiap manusia akan butuhkan suatu kesiapan persaingan untuk mempertahankan kehidupan selama manusia melakukan aktivitas di dunia ini. Adapun secara impiris persaingan dalam era globalisasi baik di negara Maju maupun Negara berkembang sering terlihat berupa pisik tetapi pada dasarnya suatu persaingan dalam era globalisasi disarankan setiap manusia siap melakukan persaingan dengan cara persaingan belajar. Dengan belajar beberapa ilmu pengetahuan maka manusia akan memenangkan persaingan yg ketat dalam eranya. Untuk itu Persaingan dalam era globalisasi sebenarnya perlu dimunculkan persaingan belajar dengan cepat, sehingga kedepan akan menjadi manusia pembelajar yang tangguh.

MEMBANGUN IPI SEBAGAI ORGANISASI HEBAT

by Arif Nasdianto

Rasanya banyak temen temen penilik merindukan sebuah wadah aspirasi dalam bentuk organisasi yang hebat. Artinya organisasi tersebut memberikan peluang dan informasi yg sama terhadap anggotanya dengan penuh kedisiplinan. Membangun sebuah organisasi sesuai dengan tujuan yg dicita citakan anggota memang sedikit sulit. 

Kesulitan tersebut ketika organisasi sedang tumbuh dan berkembang tetapi tidak mengikuti pedoman yg telap ditetapkan. Maka dari itu saya ingin mengutarakan tentang organisasi di penilik sendiri. Dalam organisasi penilik menurut pengamatan dan pengalaman saya organisasi ipi terbagi dalam dua bentuk; IPI yang baik dan IPI yang hebat. Kenapa... dalam organisasi IPI terdapat dua bentuk organisasi IPI dan apa yang membedakan. Yang membedakan dua bentuk tersebut adalah: 1) .Kepemimpinan. 2). Anggota yang memiliki kompetensi (right man on the right place ). 3). Budaya disiplin 4). Paham teknologi dan mempraktekkan 5). Konsentrasi dalam bidangnya 6). Sikap pantang menyerah 7). Menjalankan pedoman yg telah ditetapkan. 

Banyak di indonesia IPI sebagai organisasi mengalami keterpurukan walaupun organisasi tersebut dikatakan Sebagai organisasi IPI yang baik. Keterpurukan IPI tersebut rata rata adanya ketidakdisiplinan organisasi dalam menjalankan kegiatan operasional sesuai dengan strategi yg telah ditetapkan sehingga banyak anggota mengesampingkan resiko yg terjadi. Untuk itu kita perlu menanamkan ipi sebagai organisasi hebat IPI sebagai organisasi hebat tentunya organisasi ini akan berjalan mengikuti kaidah kaidah yang telah diatur. Walaupun peraturan organisasi terkadang belum terbit. Untuk itu kita harus menjaga kedisiplinan organisasi (1) konsisten hasil musyawarah anggota. (2) taat pada pedoman, Jika kedisiplinan organisasi diterapkan maka lambat laun organisasi tersebut akan memiliki kehebatan dari tingkat pusat sampai tingkat bawah.