Peningkatkatan
kinerja penilik dalam sebuah Dinas merupakan suatu hal altertenatif
yang selalu diimpikan oleh pemimpin suatu Dinas Pendidikan.
Permasalahannya kinerja penilik akan berlanjut kepada kinerja Dinas
Pendidikan dalam mencapai visi dan misi-misinya.
Untuk itu
banyak cara dalam rangka meningkatkan kinerja penilik, salah satunya
penciptaan lingkungan fisik, lingkungan sosial dan sistem manajemen yang
baik dan tertata secara profesional. Penciptaan seperti di atas
merupakan penciptaan iklim organisasi Dinas Pendidikan.
Banyak
para ahli berpendapat iklim organisasi akan berpengaruh terhadap
kinerja, pernyataan di atas sama halnya Wirawan (2008) dalam Buku Budaya
dan Iklim organisasi, mengatakan Iklim organisasi mempengaruhi perilaku
organisasi yang kemudian mempengaruhi kinerja mereka dan kemudian
mempengaruhi kinerja organisasi.
Sementara kinerja dalam bahasa
inggris-nya perfomance dapat berarti prestasi kerja, pelaksanaan kerja,
pencapaian kerja, atau hasil kerja/unjuk kerja/penampilan kerja.
Hasil-hasil kerja ini selalu di dorong oleh pimpinan karena semakin
kinerja penilik meningkat akan berlanjut kepada
kinerja organiasisi Dinas Pendidikan (Dinas Pendidikan di tinkat yang
lebih tinggi (tingkat provinsi)) . Adapun agar penilik memeliki kinerja
yang baik sesuai dengan pelaksanaan tugasnya sebagai pengendalian
program dan evaluasi dampak program PAUDNI dan menuju kepada visi misi
unit kerja maka dibeberapa Dinas Pendidikan atau unit kerja (Dinas
Pendidikan melaksanakan cara /strategi yang bervariasi.
Strategi –
strategi yang dilaksanakan unit kerja atau Dinas Pendidikan dalam
rangka meningkatkan kinerja penilik terkadang tidak maksimal, semuanya
tergantung kepada penilik dan bimbingan pimpinan, karena berkaitan
dengan perubahan perilaku bekerja. Perilaku kerja Penilik dalam berkerja
misalnya ; motivasi kerja, disiplin kerja, kepuasan kerja, stres kerja,
sikap kerja, dan sebagainya.
Jika perilaku penilik misalnya
memiliki motivasi kerja yang rendah maka mereka akan tidak maksimal
dalam melaksanakan tugas pokoknya begitupun sebaliknya jika motivasi
kerja yang tinggi maka mereka akan maksimal dalam melaksanakan tugas
pokoknya dan kinerja penilik tergolong tinggi.
Dari uraian di
atas maka dapat diidentifikasi permasalahan antara lain: apakah
penciptaan strategi dalam iklim Dinas Pendidikan dapat merubah perilaku
positif penilik? Bagaimana penciptaan iklim Dinas Pendidikan yang tepat
dalam rangka peningkatan kinerja? Kinerja apa saja yang muncul jika
diterapkan penciptaan iklim Dinas Pendidikan yang baik? Apa Strateginya
dalam rangka meningkatkan kinerja?
Melihat latar belakang di atas
dan untuk lebih terarahnya penulisan maka rumusan masalah dalam resensi
ini yakni : “Bagaimana Strategi dalam rangka peningkatan kinerja
penilik melalui penciptaan iklim Dinas Pendidikan?”
Umumnya iklim
organisasi Dinas Pendidikan dengan mudah dapat dikontrol oleh Kepala
Dinas. Iklim organisasi di Dinas Pendidikan merupakan persepsi Penilik
itu sendiri mengenai dimensi-dimensi iklim organisasi. Iklim organisasi
mempengaruhi perilaku Penilik yang kemudian mempengaruhi kinerja mereka
dan selanjutnya mempengurhi kinerja Dinas Pendidikan.
Dari
penjelasan di atas maka timbul pertanyaan bagaimana kontribusi iklim
organisasi terhadap peningkatan kinerja Penilik dan kinerja Dinas
Pendidikan.?
Jika kita menelaah kembali tentang dimensi-dimensi
iklim organisasi Dan Iklim organisasi mempengaruhi perilaku Penilik yang
kemudian mempengaruhi kinerja organisasi Dinas Pendidikan, maka ada
kontribusi secara positif jika dimensi iklim organisasi diterapkan dalam
kondisi yang positif atau baik maka menghasilkan perilaku dan kinerjap
organisasi yang positif
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih atas komentar dan pesan yang bermanfaat. Selamat membaca