Selamat dan Sukses Hari Bloger Nasional ke 16 ,Tanggal 27 Oktober 2023, Supportive – Working hard – Loving m regoly career – Leadership qualities – Personality – An ability to sell products – Disciplined – Getting along with people

Rabu, 27 September 2023

TANTANGAN DAN SOLUSI DALAM PELAKSANAAN GERAKAN TRANSISI PAUD -SD YANG MENYENANGKAN DI JAKARTA PUSAT

 

Bambang Eko Prabowo

Wakil Ketua Pokja Bunda PAUD Kota Administrasi Jakarta Pusat



Ada Beberapa Tantangan yang dihadapi anak selama transisi,  Anak yang mengalami transisi dari PAUD ke SD mungkin menghadapi beberapa tantangan, seperti: a) Perubahan lingkungan, identitas sosial, jaringan sosial, dan metode belajar mengajar, Anak harus beradaptasi dengan suasana sekolah yang berbeda dari PAUD, termasuk guru, teman, kurikulum, dan aturan, b) Tekanan untuk memiliki kemampuan calistung (membaca, menulis, dan berhitung) yang dianggap sebagai syarat masuk SD. Padahal, kemampuan calistung bukanlah satu-satunya bukti keberhasilan belajar, melainkan salah satu aspek dari kemampuan fondasi yang holistic c) Kurangnya kesenangan dalam belajar karena metode pembelajaran yang kurang kreatif dan menarik. Anak mungkin merasa bosan, stres, atau tidak percaya diri jika pembelajaran hanya berfokus pada hafalan atau tes. d) Kurangnya dukungan emosional dari keluarga dan sekolah. e)  Anak membutuhkan bantuan dan dorongan dari orang tua dan staf sekolah untuk mengatasi masalah atau kesulitan yang mungkin mereka hadapi selama transisi.

 

Untuk mengatasi tantangan-tantangan ini, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan oleh orang tua, sekolah, dan pemerintah, seperti:

 

a.     Menghilangkan tes calistung dari proses penerimaan peserta didik baru pada pendidikan dasar (SD/MI). Hal ini akan mengurangi beban anak dan orang tua dalam mempersiapkan diri untuk masuk SD.

b.  Membangun kemampuan fondasi pada anak secara bertahap dan dengan cara yang menyenangkan. Kemampuan fondasi meliputi kognitif (literasi dan numerasi), emosi (mengelola emosi dan menghargai orang lain), kemandirian (merawat diri dan barang-barang), dan interaksi (menyimak dan mengutarakan gagasan).

c.     Melakukan persiapan sebelum transisi dengan berbicara dengan anak tentang apa yang diharapkan dan apa yang akan mereka temukan di SD . Orang tua juga bisa mengunjungi sekolah bersama anak sebelum tahun ajaran baru dimulai.

d.  Menyediakan program pendidikan yang kreatif dan menarik di SD, serta mendorong partisipasi aktif anak. Hal ini akan membuat anak merasa lebih senang dan nyaman saat belajar di SD.

e.   Memberikan dukungan emosional kepada anak dan membantu mereka menyelesaikan masalah yang mungkin timbul . Orang tua harus selalu siap mendukung anak mereka dan berbicara dengan mereka tentang pengalaman mereka di SD.

f.     Melakukan komunikasi terbuka dan transparan antara sekolah dan keluarga. Sekolah harus memberikan informasi tentang apa yang diharapkan dari anak dan bagaimana mereka dapat membantu anak untuk belajar di SD. Keluarga juga harus memberikan masukan kepada sekolah tentang kebutuhan dan perkembangan anak.