Selasa, 30 September 2025

Pemanfaatan IFP di Satuan Pendidikan : Peningkatan Minat, Motivasi, Keaktifan siswa dan Pencapaian Tujuan Pembelajaran.

Pemanfaatan Interactive Flat Panel (IFP) di Satuan Pendidikan

Pemanfaatan Interactive Flat Panel (IFP)

Indikator Kunci Peningkatan Minat, Motivasi, Keaktifan, dan Pencapaian Tujuan Pembelajaran

Kesimpulan Pemanfaatan IFP yang Optimal

Pemanfaatan IFP yang tinggi ditunjukkan ketika guru **secara rutin (frekuensi)** menggunakan IFP untuk mengaktifkan **fitur-fitur interaktif dan multimedia** yang dimilikinya, yang pada akhirnya berdampak pada **peningkatan minat, motivasi, dan keaktifan siswa** serta mendukung **pencapaian tujuan pembelajaran**.

1. Kualitas dan Intensitas Penggunaan

Fokus pada sejauh mana dan bagaimana IFP digunakan secara mendalam dan terintegrasi dalam proses pembelajaran.

2. Dampak pada Guru dan Siswa

Mengukur hasil dan pengaruh langsung penggunaan IFP terhadap motivasi belajar, keaktifan, dan inovasi pengajaran.

3. Kesiapan SDM dan Dukungan

Berkaitan dengan kemampuan pengguna, prasarana, dan dukungan institusional yang menjamin IFP berfungsi optimal.

© 2025 Analisis Pemanfaatan Teknologi Pendidikan. Data disusun berdasarkan kerangka indikator variabel IFP.

Kamis, 25 September 2025

Memajukan Kualitas Pendidikan DKI Jakarta Sebuah Tinjauan Mendalam Terhadap Capaian dan Tantangan di Bidang PAUD, Pendidikan Masyarakat, dan Pendidikan Khusus Berdasarkan Rapor Pendidikan 2024.

Dashboard Rapor Pendidikan DKI Jakarta 2024

Memajukan Kualitas Pendidikan DKI Jakarta

Sebuah Tinjauan Mendalam Terhadap Capaian dan Tantangan di Bidang PAUD, Pendidikan Masyarakat, dan Pendidikan Khusus Berdasarkan Rapor Pendidikan 2024.

Lihat Analisis

Analisis Kunci Rapor Pendidikan 2024

Data menunjukkan adanya keberhasilan pada kompetensi akademik, namun tantangan masih ada pada iklim pembelajaran.

Peningkatan Kompetensi Akademik SLB

Literasi dan Numerasi di jenjang SLB menunjukkan lonjakan signifikan, membuktikan efektivitas program intervensi.

Tantangan Iklim Pembelajaran

Beberapa indikator iklim keamanan dan inklusivitas mengalami penurunan, menandakan perlunya perhatian lebih pada aspek non-akademik.

Rekomendasi & Rencana Aksi

Langkah-langkah strategis untuk peningkatan mutu pendidikan yang berkelanjutan dan holistik.

1. Peningkatan Kapasitas Guru

Pelatihan berkelanjutan terkait pembelajaran diferensiasi dan pendekatan inklusif.

2. Penguatan Iklim Sekolah

Strategi fokus pada peningkatan rasa aman, inklusivitas, dan kebinekaan.

3. Keterlibatan Orang Tua

Perluasan program parenting dan komunitas belajar untuk sinergi sekolah-keluarga.

4. Kolaborasi Lintas Sektor

Kerja sama dengan lembaga sosial untuk dukungan menyeluruh bagi siswa.

5. Optimalisasi Data AN

Gunakan hasil Asesmen Nasional sebagai dasar untuk intervensi yang lebih tepat sasaran.

6. Monitoring & Evaluasi

Bangun mekanisme monev yang ketat dan sistematis untuk memastikan program berjalan efektif.

7. Rencana Jangka Panjang

Susun rencana terintegrasi untuk menjaga keberlanjutan peningkatan mutu pendidikan.

8. Penyesuaian Target SLB

Tetapkan target indikator SLB yang mengacu pada capaian tahun sebelumnya.

Tentang Rapor Pendidikan

Instrumen Evaluasi

Rapor Pendidikan adalah platform yang menyajikan hasil Asesmen Nasional dan data lain mengenai capaian pendidikan. Tujuannya adalah untuk menjadi cermin bagi satuan pendidikan dan pemerintah daerah dalam mengidentifikasi tantangan dan merencanakan perbaikan mutu secara berbasis data.

Analisis ini berfokus pada bidang PAUD PMPK (Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Masyarakat, dan Pendidikan Khusus) di Provinsi DKI Jakarta, menyoroti capaian, tantangan, dan rekomendasi untuk peningkatan kualitas yang lebih baik.

© 2025 Analisis Rapor Pendidikan DKI Jakarta. Seluruh hak cipta dilindungi.

Dikembangkan untuk Tujuan Informasi Pendidikan.

Selasa, 23 September 2025

Sejarah Evaluasi dan Ujian Perjalanan Sistem Ujian di Indonesia dari Masa ke Masa

Sejarah Evaluasi/Ujian di Indonesia

Sejarah Evaluasi dan Ujian

Perjalanan Sistem Ujian di Indonesia dari Masa ke Masa

1950 - 1964

Ujian Negara

Semua mata pelajaran diujikan. Bahan ujian disiapkan oleh pemerintah pusat dan berlaku seragam di seluruh wilayah Indonesia.

1965 - 1971

Ujian Negara

Tidak ada perubahan signifikan dari era sebelumnya. Ujian tetap terpusat dan seragam.

1972 - 1979

EBTA & EBTANAS

Kelulusan ditentukan dari gabungan hasil EBTA (Evaluasi Belajar Tahap Akhir) dan EBTANAS (Evaluasi Belajar Tahap Akhir Nasional) dengan rumus gabungan nilai.

1980 - 2002

EBTA & EBTANAS

Pada periode ini, sistem ujian tetap sama dengan periode sebelumnya, dengan kelulusan yang ditentukan oleh kombinasi nilai dari ujian-ujian tersebut.

2003 - 2004

Ujian Nasional & Ujian Sekolah

Sistem ujian nasional mulai diperkenalkan sebagai penentu kelulusan, dengan batas lulus yang ditentukan.

2005 - 2010

Ujian Nasional & Ujian Sekolah

Ujian Nasional menjadi penentu kelulusan dengan batas lulus 4,25 (2005-2007) dan 5,50 (2008-2010).

2011 - 2014

Ujian Nasional & Ujian Sekolah

Kelulusan ditentukan melalui Ujian Sekolah, sementara hasil UN digunakan sebagai syarat untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

2015 - 2019

Ujian Nasional & Ujian Sekolah

Sistem ujian tetap sama, UN tidak lagi menjadi penentu kelulusan. Kelulusan ditentukan oleh ujian sekolah dan kebijakan sekolah.

2020

Ditiadakan

Ujian Nasional ditiadakan karena pandemi COVID-19, dan digantikan oleh kebijakan ujian dari satuan pendidikan.

2021 - 2024

Asesmen Nasional (AN)

Digunakan sebagai instrumen untuk pemetaan mutu sistem pendidikan, bukan untuk menentukan kelulusan peserta didik.

2025

TKA (Tes Kemampuan Akademik)

TKA diperkenalkan sebagai instrumen penilaian terstandar yang bertujuan untuk mengukur capaian akademik individu, seleksi, penyetaraan, dan pemetaan mutu.

Tentang Tes Kemampuan Akademik (TKA)

Informasi dasar mengenai TKA sebagai instrumen penilaian nasional.

TKA adalah instrumen penilaian terstandar yang bertujuan untuk mengukur capaian akademik individu, seleksi, penyetaraan, dan pemetaan mutu. TKA juga digunakan sebagai salah satu instrumen utama dalam penilaian capaian sistem pendidikan. Instrumen ini dirancang untuk menggantikan ujian-ujian terdahulu dan mengintegrasikan berbagai tujuan penilaian ke dalam satu platform yang terukur dan efisien.

Pelaksanaan TKA diselenggarakan di satuan pendidikan yang telah ditetapkan sebagai lokasi. Kriteria utama penetapan ini mencakup ketersediaan infrastruktur memadai, seperti listrik, komputer, dan jaringan internet yang stabil. Jika sebuah satuan pendidikan tidak memenuhi kriteria tersebut, mereka dapat menggunakan infrastruktur dari satuan pendidikan lain, instansi pemerintah, atau lembaga lain dengan mekanisme menumpang yang disetujui oleh dinas pendidikan setempat.

Regulasi TKA

Dasar hukum dan pedoman yang mengatur penyelenggaraan TKA.

Permendikdasmen No 9 tahun 2025

Tentang Tes Kemampuan Akademik.

Kepmen No 95 tahun 2025

Tentang Pedoman Penyelenggaraan TKA.

Peraturan Kepala BSKAP No 45 tahun 2025

Tentang Kerangka Asesmen TKA (SMA).

Peraturan Kepala BSKAP No 47 tahun 2025

Tentang Kerangka Asesmen TKA (SD & SMP).

Tautan Terkait

Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi Pusmendik Kemdikbud.

Data diambil dari dokumen "TKA sebagai Instrumen Penilaian Nasional".

Senin, 22 September 2025

Memahami ANBK dan Sulingjar Apa Bedanya dan Mengapa Keduanya Saling Terkait?

ANBK vs Sulingjar

Memahami ANBK dan Sulingjar

Apa Bedanya dan Mengapa Keduanya Saling Terkait?

Pengenalan

ANBK (Asesmen Nasional Berbasis Komputer) dan Sulingjar (Survei Lingkungan Belajar) adalah dua komponen yang saling terkait dalam kerangka penilaian sistem pendidikan di Indonesia. Keduanya bukanlah entitas yang sepenuhnya terpisah, melainkan Sulingjar adalah bagian integral dari ANBK.

Berikut adalah penjelasan mengenai hubungan dan perbedaan utama di antara keduanya:

Untuk melihat hasil penginputan Sulingjar secara langsung, Anda dapat mengunjungi Dashboard Sulingjar 2025.

ANBK (Asesmen Nasional Berbasis Komputer)

Apa itu

ANBK adalah program asesmen nasional yang dirancang untuk mengevaluasi kualitas sistem pendidikan di Indonesia. Ini adalah penilaian yang komprehensif, bukan pengganti ujian siswa seperti Ujian Nasional (UN).

Tujuan

Tujuan utama ANBK adalah memberikan gambaran menyeluruh tentang kualitas pembelajaran dan lingkungan sekolah. Hasilnya digunakan untuk menginformasikan kebijakan, memperbaiki kurikulum, dan membimbing sekolah dalam perencanaan pendidikan mereka.

Komponen

ANBK terdiri dari tiga instrumen utama:

  • Asesmen Kompetensi Minimum (AKM): Mengukur kemampuan literasi dan numerasi siswa.
  • Survei Karakter: Menilai karakter, nilai, dan sikap siswa.
  • Survei Lingkungan Belajar (Sulingjar): Di sinilah koneksinya.

Sulingjar (Survei Lingkungan Belajar)

Apa itu

Sulingjar adalah survei yang merupakan bagian dari ANBK. Survei ini secara khusus mengumpulkan data tentang kualitas lingkungan belajar di dalam sekolah.

Tujuan

Tujuan Sulingjar adalah menilai "input dan proses" pendidikan, dengan memeriksa faktor-faktor yang memengaruhi hasil belajar siswa. Survei ini memberikan wawasan tentang aspek-aspek seperti:

  • Kualitas pengajaran
  • Praktik guru dan pengembangan profesional
  • Kepemimpinan instruksional kepala sekolah
  • Iklim sekolah, termasuk keamanan dan keberagaman
  • Dukungan untuk kesetaraan gender

Peserta

Berbeda dengan komponen ANBK lainnya yang diberikan kepada siswa, Sulingjar biasanya diisi oleh guru dan kepala sekolah. Ini adalah perbedaan penting.

Pelaksanaan

Sulingjar dilaksanakan secara daring dan dapat diselesaikan oleh guru dan kepala sekolah dari mana saja dengan koneksi internet, seringkali dalam jangka waktu yang lebih fleksibel (misalnya, dua minggu) daripada asesmen siswa.

Pelaporan

Hasil Sulingjar dilaporkan pada tingkat sekolah, bukan untuk individu guru atau kepala sekolah. Data tersebut dirahasiakan dan digunakan untuk memberikan "Rapor Pendidikan" bagi setiap sekolah, yang membantu mereka mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan.

Perbedaan Utama

Aspek ANBK Sulingjar
Definisi Program asesmen nasional yang lebih luas. Salah satu komponen dari ANBK.
Fokus Menilai kualitas sistem pendidikan secara keseluruhan. Menilai kualitas lingkungan belajar di sekolah.
Keterlibatan Siswa, Guru, dan Kepala Sekolah. Hanya Guru dan Kepala Sekolah.

Pertanyaan Umum (FAQ)

Tidak. ANBK bukan pengganti Ujian Nasional (UN). Hasilnya digunakan untuk pemetaan mutu sistem pendidikan, bukan untuk penilaian individu siswa, sehingga tidak memengaruhi kelulusan atau nilai rapor.

Sulingjar bertujuan untuk mendapatkan data tentang kualitas lingkungan belajar dari sudut pandang pendidik. Data ini melengkapi data dari siswa dan memberikan gambaran yang lebih utuh mengenai faktor-faktor pendukung pembelajaran di sekolah.

Tidak. Hasil Sulingjar bersifat rahasia dan tidak akan digunakan untuk menilai kinerja individu guru atau kepala sekolah. Hasilnya hanya digunakan untuk perbaikan dan perencanaan program sekolah secara kolektif.

Peserta ANBK adalah siswa (secara acak dari kelas 5 SD, 8 SMP, dan 11 SMA/SMK), seluruh guru, dan seluruh kepala sekolah di setiap satuan pendidikan.

Minggu, 21 September 2025

Pemanfaatan IFP (Interactive Flat Panel) Bagi Guru Satuan Pendidikan

Pemanfaatan IFP (Interactive Flat Panel)

Pemanfaatan IFP (Interactive Flat Panel)

Bagi Guru Satuan Pendidikan

1. Menggantikan Papan Tulis Konvensional

IFP dapat menggantikan papan tulis konvensional dan proyektor. Guru dapat menulis, menggambar, dan mencoret-coret langsung di layar sentuh IFP. Dengan fitur digital, tulisan atau gambar dapat disimpan, dibagikan, dan dicetak. Ini mempermudah guru untuk menyimpan materi pelajaran dan membagikannya kepada siswa tanpa harus menghapusnya.

2. Media Presentasi Interaktif

IFP berfungsi sebagai media presentasi yang lebih interaktif. Guru bisa menampilkan slide presentasi, video, dan materi multimedia lainnya. Fitur layar sentuh memungkinkan guru untuk berinteraksi langsung dengan konten, misalnya dengan memperbesar gambar, menandai poin penting, atau menjalankan video secara langsung. Ini membuat penyampaian materi menjadi lebih dinamis dan menarik bagi siswa.

3. Kolaborasi dan Diskusi Kelompok

IFP memfasilitasi kolaborasi antara guru dan siswa. Beberapa siswa dapat menulis atau menggambar di layar secara bersamaan. Fitur ini cocok untuk kegiatan diskusi kelompok, brainstorming, atau proyek kolaboratif. Guru bisa membagi layar menjadi beberapa bagian untuk menampilkan beberapa konten sekaligus, sehingga mempermudah perbandingan atau analisis.

4. Akses ke Sumber Daya Digital

Dengan IFP yang terhubung ke internet, guru dapat dengan mudah mengakses berbagai sumber daya digital, seperti situs web edukasi, e-book, simulasi virtual, atau aplikasi pembelajaran. Guru bisa langsung menayangkan konten tersebut di layar besar, membuat pembelajaran lebih kaya dan relevan dengan perkembangan teknologi.

5. Rekaman Pembelajaran

Beberapa IFP memiliki fitur perekaman. Guru dapat merekam sesi pembelajaran, termasuk penjelasan dan tulisan di layar. Rekaman ini bisa dibagikan kepada siswa yang tidak hadir atau digunakan sebagai bahan ajar tambahan untuk belajar mandiri. Ini juga bermanfaat bagi guru untuk mengevaluasi kembali metode pengajaran mereka.

Pertanyaan Umum (FAQ)

1. Apakah IFP sama dengan proyektor?

Tidak. IFP adalah panel interaktif yang menggabungkan fungsi papan tulis, proyektor, dan komputer dalam satu perangkat. Berbeda dengan proyektor, IFP memiliki layar sentuh yang memungkinkan interaksi langsung dan tidak memerlukan kalibrasi atau pencahayaan khusus.

2. Bagaimana IFP meningkatkan presentasi di kelas?

IFP membuat presentasi lebih dinamis karena guru bisa langsung menyentuh, mencoret, atau memperbesar materi di layar. Hal ini menciptakan interaksi dua arah dan membuat siswa lebih terlibat dalam proses pembelajaran.

3. Apakah IFP bisa digunakan untuk kolaborasi siswa?

Ya. Fitur multi-sentuh pada IFP memungkinkan beberapa siswa untuk menulis atau menggambar di layar secara bersamaan. Ini sangat ideal untuk kegiatan kelompok, brainstorming, dan proyek kolaboratif.

4. Bagaimana guru dapat mengakses sumber daya online melalui IFP?

IFP dapat terhubung ke internet, sehingga guru dapat mengakses situs web edukasi, video, dan aplikasi pembelajaran langsung dari perangkat. Ini menghilangkan kebutuhan akan komputer terpisah dan mempermudah integrasi teknologi dalam pembelajaran.

5. Apakah sesi pembelajaran di IFP dapat disimpan?

Ya. Materi pelajaran dan catatan yang dibuat di IFP dapat disimpan dalam format digital. Beberapa IFP bahkan memiliki fitur perekaman video, yang memungkinkan guru merekam seluruh sesi dan membagikannya kepada siswa untuk ditinjau kembali.

Profil Lulusan Murid Masa Depan pada Pembelajaran Mendalam

Profil Lulusan Murid Masa Depan pada Pembelajaran Mendalam

Profil Lulusan Murid Masa Depan pada Pembelajaran Mendalam

Delapan dimensi kompetensi holistik yang dibentuk melalui Pembelajaran Mendalam.

Menu Profil Lulusan

Pilih sebuah dimensi

Silakan klik pada salah satu dimensi di menu atas untuk melihat contoh perilaku lulusan yang diharapkan, baik di lingkungan sekolah maupun masyarakat.

Pertanyaan Umum (FAQ)

Apa itu Pembelajaran Mendalam (PM)?

PM didefinisikan sebagai pendekatan yang memuliakan dengan menekankan pada penciptaan suasana belajar berkesadaran, bermakna, dan menggembirakan melalui olah pikir, olah hati, olah rasa, dan olah raga secara holistik.

Apa perbedaan PM dengan pendekatan lama seperti PAKEM?

PM berfungsi sebagai fondasi utama dalam peningkatan proses dan mutu pembelajaran, melanjutkan pendekatan-pendekatan sebelumnya. PM lebih menekankan pada pemahaman mendalam dan aplikasi pengetahuan dalam berbagai konteks nyata.

Mengapa PM diperlukan dalam pendidikan di Indonesia?

PM diperlukan untuk mengatasi krisis pembelajaran, rendahnya skor PISA, dan mempersiapkan generasi muda menghadapi tantangan masa depan yang kompleks dengan kompetensi yang relevan.

Apa saja delapan dimensi profil lulusan PM?

Delapan dimensi tersebut adalah: Keimanan & Ketakwaan, Kewargaan, Penalaran Kritis, Kreativitas, Kolaborasi, Kemandirian, Kesehatan, dan Komunikasi.

Apa saja tiga prinsip utama Pembelajaran Mendalam?

Tiga prinsip tersebut adalah: Berkesadaran (mindful), Bermakna (meaningful), dan Menggembirakan (joyful).

Bagaimana PM diterapkan pada kurikulum?

PM membutuhkan penyesuaian kurikulum, termasuk penajaman materi esensial, peningkatan keterlibatan peserta didik, dan pengurangan beban administrasi guru. Kurikulum menjadi dinamis dan berpusat pada peserta didik.

Apa peran teknologi digital dalam PM?

Teknologi digital berperan sebagai katalisator untuk menciptakan pembelajaran yang interaktif, personal, dan relevan. Teknologi digunakan untuk kolaborasi, eksplorasi, dan inovasi, bukan hanya sebagai alat presentasi.

Bagaimana peran guru dalam ekosistem PM?

Guru berperan sebagai aktivator, pembangun budaya, dan kolaborator. Guru mendorong peserta didik untuk mengkonstruksi pengetahuan, menciptakan lingkungan belajar yang suportif, dan membangun kerja sama dengan seluruh pemangku kepentingan.

Bagaimana asesmen dilakukan dalam PM?

PM menggunakan asesmen formatif dan sumatif, dengan penekanan pada asesmen otentik dan holistik. Asesmen ini memberikan umpan balik berkelanjutan dan mendorong refleksi diri peserta didik.

Bagaimana PM diterapkan pada pendidikan Kesetaraan?

Pada pendidikan Kesetaraan, PM diterapkan secara fleksibel, berfokus pada pengembangan kecakapan hidup, wirausaha, dan keterampilan sosial yang relevan dengan kehidupan sehari-hari peserta didik.

Visualisasi Interaktif dari Profil Lulusan PM

Profil Lulusan Masa Depan - Pembelajaran Mendalam

Profil Lulusan Masa Depan

Pembelajaran Mendalam bertujuan untuk membentuk lulusan yang memiliki delapan dimensi kompetensi holistik. Arahkan kursor atau klik pada setiap dimensi untuk melihat detailnya.

Profil Lulusan PM

Pilih sebuah dimensi

Arahkan kursor atau klik pada salah satu dari delapan dimensi pada diagram untuk melihat contoh perilaku lulusan yang diharapkan.

Melalui pendekatan terintegrasi, lulusan diharapkan siap menghadapi berbagai tantangan dan berkontribusi positif di masa depan.