Panduan Akreditasi Pendidikan Kesetaraan 2025

Panduan Akreditasi 2025

Pendahuluan Prinsip Akreditasi Kinerja yang Diukur Alur Proses Akreditasi Kesempatan Menjelaskan Kinerja Tindak Lanjut

© 2025 BAN-PDM

Pendahuluan Akreditasi

Memahami tujuan, peran, dan manfaat dari proses akreditasi bagi satuan pendidikan.

Mengapa Perlu Akreditasi?

• Perlindungan Hak Anak Bangsa: Memastikan setiap murid memperoleh pendidikan berkualitas melalui pengukuran kinerja layanan yang berdampak.
• Penjaminan Mutu Eksternal: Menjaga kepercayaan masyarakat melalui penjaminan mutu yang berkelanjutan dan kepatuhan terhadap regulasi.
• Kesempatan Mendapatkan Umpan Balik: Hasil akreditasi menjadi acuan bagi satuan pendidikan untuk memahami area yang sudah baik dan yang perlu ditingkatkan.

Apa Peran Satuan Pendidikan?

• Sebagai Mitra: Satuan pendidikan adalah mitra setara negara dalam menyediakan layanan pendidikan. Proses asesmen ini adalah untuk Anda dan hasilnya berhak digunakan untuk perbaikan.
• Memberikan Informasi Secara Jujur: Kejujuran adalah kunci untuk proses refleksi yang akurat. Manfaatkan akreditasi untuk memotret kinerja layanan secara otentik.
• Memberikan Umpan Balik: BAN-PDM juga memerlukan umpan balik dari Anda untuk memperbaiki proses akreditasi di masa mendatang.

Tiga Prinsip Instrumen Akreditasi

Instrumen akreditasi dibangun di atas tiga prinsip utama yang menghargai kualitas, keberagaman, dan konteks unik setiap satuan pendidikan.

1. Bermakna

Area kinerja yang diukur (4 komponen) merupakan aspek yang terbukti berdampak pada kualitas layanan yang diterima murid, bukan sekadar pemenuhan administrasi.

2. Inklusif

Instrumen disusun dengan merujuk pada satu konstruk yang sama untuk berbagai jenjang dan jenis pendidikan, sehingga tidak ada yang merasa tidak terwakili.

3. Kontekstual

Akreditasi menghargai keragaman cara dan strategi yang dilakukan satuan pendidikan sesuai konteks sosio-kultural, kebutuhan murid, dan sumber daya yang ada.

Kinerja yang Diukur di Dalam Akreditasi

Akreditasi berfokus pada empat komponen kinerja layanan yang berdampak langsung pada pengalaman dan hasil belajar murid.

1. Kinerja Pendidik dalam Proses Pembelajaran

Mengukur kapasitas guru dalam memfasilitasi pembelajaran yang efektif dan menyenangkan. Kinerja yang diukur antara lain:

• Menghadirkan interaksi positif antara guru dan murid.
• Menciptakan suasana belajar yang aman dan teratur.
• Mengelola pembelajaran secara efektif (perencanaan, pelaksanaan, asesmen).

2. Kepemimpinan Kepala Satuan Pendidikan

Menilai peran kepala satuan sebagai pemimpin pembelajaran. Kinerja yang diukur antara lain:

• Menciptakan budaya guru yang gemar belajar, berefleksi, dan berkolaborasi.
• Memimpin proses perbaikan layanan berkelanjutan berbasis data.
• Mengelola anggaran, sarana prasarana, dan kurikulum secara optimal.

3. Iklim Lingkungan Belajar

Fokus pada suasana lingkungan belajar yang mendukung perkembangan murid secara holistik. Kinerja yang diukur adalah suasana yang:

• Berkebinekaan dan Inklusif.
• Aman secara psikis (bebas perundungan) dan fisik.
• Sehat dan menjaga keselamatan seluruh warga satuan pendidikan.

4. Kompetensi Hasil Pembelajaran

Menggunakan data dari Evaluasi Sistem Pendidikan (seperti Asesmen Nasional) untuk mengukur hasil belajar murid, serta relevansi kompetensi lulusan dengan kebutuhan masa depan (khususnya untuk SMK/MAK, SLB, dan kesetaraan).

Alur Proses Akreditasi

Akreditasi adalah sebuah perjalanan terstruktur yang melibatkan beberapa tahapan penting, mulai dari pengajuan hingga pengumuman hasil.

1

Pengajuan Akreditasi

Satuan pendidikan dengan izin lebih dari dua tahun wajib mengajukan akreditasi melalui aplikasi Sispena.

2

Konfirmasi Sasaran Visitasi

Menerima konfirmasi dari Dinas Pendidikan/Kanwil Kemenag bahwa satuan pendidikan menjadi sasaran visitasi.

3

Sosialisasi

Mengikuti sosialisasi dari BAN-PDM Provinsi untuk memahami proses, panduan, dan penggunaan Sispena.

4

Pengisian Sispena

Mengisi Deskripsi Kinerja Asesi (DKA) dan mengunggah dokumen/dokumentasi utama yang relevan.

5

Koordinasi dengan Asesor

Menyepakati jadwal visitasi, melengkapi informasi di Sispena, dan menyiapkan responden.

6

Visitasi

Proses asesmen 2 hari meliputi presentasi, diskusi, wawancara, dan observasi kelas serta lingkungan belajar.

7

Pengumuman Hasil

Hasil diumumkan melalui SK Penetapan. Sertifikat dapat diunduh setelah mengisi Kartu Kendali.

Catatan: Akreditasi Automasi

Mekanisme akreditasi ulang tanpa visitasi, dilakukan dengan memantau data dari Profil dan Rapor Satuan Pendidikan serta Dapodik/EMIS. Satuan pendidikan dengan kinerja tetap akan mendapatkan perpanjangan status akreditasi secara otomatis.

Kesempatan dalam Menjelaskan Kinerja

Akreditasi memberikan tiga kesempatan utama bagi satuan pendidikan untuk menunjukkan dan menjelaskan kinerjanya secara komprehensif.

1. Melalui Dokumentasi Utama

Mengunggah dokumen esensial yang digunakan untuk pengelolaan layanan. BAN-PDM tidak menilai format, melainkan informasi kinerja di dalamnya. Dokumen yang diunggah:

• 1. Kurikulum satuan pendidikan
• 2. Rencana kerja tahunan
• 3. Rencana kegiatan dan anggaran
• 4. Kalender tahunan kegiatan
• 5. Contoh perencanaan pembelajaran
• 6. Foto/video lingkungan belajar

2. Melalui Deskripsi Kinerja Asesi (DKA)

Ini adalah kesempatan Anda untuk menjabarkan secara naratif upaya dan strategi yang telah dilakukan untuk memenuhi setiap butir kinerja. Dalam DKA, Anda dapat merujuk pada dokumen yang sudah diunggah atau bukti lain yang akan ditunjukkan saat visitasi.

3. Saat Visitasi

Menjelaskan kinerja secara langsung kepada asesor untuk melengkapi informasi DKA. Ini adalah momen untuk:

• Mempresentasikan ragam bukti kinerja (dokumen, video, foto, hasil karya murid).
• Melakukan dialog dan wawancara mendalam dengan asesor.
• Menunjukkan kinerja secara nyata melalui observasi proses pembelajaran dan lingkungan belajar.

Tindak Lanjut Setelah Akreditasi

Proses akreditasi bukanlah akhir, melainkan awal dari siklus perbaikan berkelanjutan. Gunakan hasilnya sebagai cermin untuk refleksi dan pembenahan.

Proses akreditasi dirancang sedemikian rupa agar tersedia ruang bagi Anda untuk merefleksikan area kinerja yang sudah baik dan area kinerja yang masih perlu perbaikan.

Proses refleksi ini perlu terjadi kembali saat proses akreditasi telah selesai. Umpan balik yang diberikan perlu ditindaklanjuti dengan mengevaluasi cara kerja yang telah diterapkan selama ini.

Identifikasi

Kumpulkan data tentang kondisi layanan sebagai bagian dari monitoring implementasi. Kemudian tentukan area apa yang menjadi fokus perbaikan.

Refleksi

Fokuslah pada beberapa area kinerja yang prioritas, sehingga energi dan sumber daya Anda termanfaatkan dengan efektif.

Benahi

Rencanakan peningkatan kualitas layanan, mulai dari kurikulum. Pastikan anggaran sesuai, libatkan semua pihak, dan lakukan evaluasi berkala.

"Dalam menentukan arah peningkatan layanan, yakinlah bahwa warga satuan pendidikan Anda yang paling memahami apa yang perlu dilakukan."