by arif Nasdianto
penilik dki jakarta
Bapak ibu penilik di mana anda berada... saya akan mencoba berbagi ttg kegiatan Diskusi Terfokus (DT) sebagai mata rantai kegiatan pemantauan_
Dalam catatan ini saya akan mengulas DT dari :
1. Definisi
2. Tujuan
3. Syarat
4. Jenis
5. Manfaat
6. Kegagalan DT
Bpk ibu dari enam bahasan ini kira kira mana yg belum paham dan yang sudah paham?..
Baik mari kita mulai dari definisi ttg DT. Sebelumnya saya akan mengingatkan bahwa DT merupakan kegiatan yg harus dilaksanakan oleh setiap unsur penilik dan kegiatan ini tertuang dlm permenpsn RB 14 th 2010 jika bpk ibu melaksanakan maka kegiatan ini mendapat angka kredit 0,016 ( mohon cek)
Definisi
Diskusi terfokus (DT) – Apa yang di maksud dengan DT? DT merupakan suatu diskusi yang dilakukan secara sistematis serta terarah mengenai suatu isu atau masalah tertentu hasil pemantauan program paud dikmas
DT atau yang dalam bahasa Indonesia (Diskusi Kelompok Terarah) saat ini sedang populer dan sering digunakan sebagai metode pengumpulan data dalam penelitian sosial. Jadi, apa yang dimaksud dengan DT ? Secara singkat DT diartikan sebagai suatu diskusi yang dilakukan secara sistematis serta terarah mengenai suatu isu atau masalah malah hasil pemantauan yang berkaitan dgn deviasi (penyimpangan) yg terjadi di lapangan .
DT adalah salah satu bentuk penelitian kualitatif yang didalam kelompoknya terdiri dari para penilik disuatu kob kota dan pejabat atasan langsung . Dlm DT peserta bisa bertanya tentang sikap mereka terhadap isu atau masalah Hasil pemantauan tiap penilik yang dibahas.
Menurut Coloumbia dan Hening (1990) mereka mengemukakan bahwa DT adalah wawancara dari sekelompok kecil yang dipimpin seorang narasumber atau moderator yang tugas mereka salah satunya mendorong peserta untuk berani berbicara terbuka dan spontan mengenai hal yang dianggap penting namun berhubungan dengan topik diskusi yang sedang dibahas
Pada DT komunikasi transaksi, interaksi dan aksi antar peserta adalah suatu dasar untuk mendapatkan informasi. Setiap peserta mempunyai kesempatan yang sama untuk memberikan pertanyaan, berkomentar dan mengajukan sebuah pertanyaan.
Tujuan DT
Diskusi terfokus memiliki tujuan yakni untuk memeproleh masukan atau informasi mengenai permasalahan pada penilikyang sifatnya lokal dan spesifik.
Namun penyelesaian tentang masalahnya ditentukan pihak lain setelah masukan diterima dan dianalisa.
Hal ini penilik harus belajar untuk menerima masukan dari teman teman penilik yg lainnya.
Syarat DT
DT agar dapat berjalan dengan lancar, Setiap kelompok diskusi membutuh kepanitian minimal harus ada :
1 Nara sumber (penyelaras) penilik senior
1 moderator,
1 pencatat proses,
1 pengembang peserta dan
1 atau 2 orang logistik.
Dalam kegiatan DT akan terdapat berbagai karakteristik, seperti jumlah peserta, peserta yg memonopoli pembicaraan dalam kelompok diskusi.
Untuk itu DT yang terbatas tujuannya agar setiap peserta mendapat kesempatan yang sama untuk berbicara serta mengeluarkan pendapatnya agar terlibat aktif dalam diskusi.
Umumnya DT dilakukan pada populasi sasaran yang
Sebelumnya saya akan mengingatkan bahwa DT merupakan kegiatan yg harus dilaksanakan oleh setiap unsur penilik dan kegiatan ini tertuang dlm permenpsn RB 14 th 2010 jika bpk ibu melaksanakan maka kegiatan ini mendapat *angka kredit 0,016*( mohon cek)
Jenis DT
Ada beberapa jenis DT, yakni:
DT dua arah Satu kelompok disaksikan kelompok yang lain dan membahas diamati interaksi dan kesimpulan
Dual moderator fokus grup . Moderator memastikan sesi berjalan lancar, sedangkan yang lain memastikan bahwa semua topik yang dibahas
Dueling moderator focus group. 2 moderator berada di sisi yang berlawanan saat berdiskusi.
Respondent moderator focus group. 1 atau lebih dari responden dimohon untuk bertindak menjadi moderator sementara
Client participant focus groups. 1 atau lebih perwakilan Clienberpartisipasi dalam diskusi, baik itu terbuka maupun terbuka.
Mini focus groups. Merupakan Kelompok kecil karena terdiri dari empat atau lima anggota bukan 8 – 12
Teleconference focus groups. Focus Group Discussion yang menggunakan jaringan telepon
DT online. Menggunakan media internet
Manfaat DT
Selanjutnya apa manfaat diperlukannya sebuah DT, Diantaranya
Bahwa masalah yang hasil pantauan standar pendidiksn terhadap program paud dikmas tidak bisa dipahami ketika penggunaan instrumen dari kawan sejawat dipaksakan menggunakan metode survei atau wawancara.
Dengan adanya DT maka akan memperoleh data kualitatif yang bermutu dalam waktu yang singkat
DT dianggap sebagai Strategi yang mumpuni bagi masalah masalah yang bersifat lokal dan spesifik, Maka karena itu dalam pelaksanaan DT juga perlu melibatkan pelaku atau praktisi , yakni guru , kepala sekolah atau organisasi mitra paud dikmas sebagai pendekatan yang paling serasi.
Bisa dikatakan bahwa dengan adanya kegiatan DT dapat menumbuhkan peranan memilih dari Praktsi pendidikan yang diteliti, Sehingga saat penilik memberikan rekomendasi akan mudah diterima oleh praktisi pendidikan (guru, kepsek/pengelola/masyarakat)
Setelah rekomendasi dari penilik diajukan dan disebar ke para satuan pendidikan maka harus ada tindaklanjutnya.
Gagalnya Kegiatan DT
Hampir setiap diskusi tidak selalu mulus. Artinya tidak selalu menperoleh hasil yang sesuai dengan tujuan dan keinginan, Nah, temen temen penilik berikut ini adalah beberapa kegagalan yang terjadi dalam DT
1. Karakter peserta.
2. Para peserta yang tidak aktif
3. Hasil pantauan kontra profuktif dgn kenyataan. Biasanya penilik yg suka menitipkan instrumen dan menyerahkan kepercayaan kpd teman
4. Dalam diskusi ada peserta yang dominan dan menguasai peserta yang lainnya.
5. Keterbatasan waktu
6. Peserta diskusi ingin segera mengkahiri diskusi dan mendapatkan hasil dari temuan.
7. biaya relatif murah atau peserta tidak mau bayar patungan kegiatan DT.
jan@2020