Selamat dan Sukses Hari Bloger Nasional ke 16 ,Tanggal 27 Oktober 2023, Supportive – Working hard – Loving m regoly career – Leadership qualities – Personality – An ability to sell products – Disciplined – Getting along with people

Senin, 02 Oktober 2023

MANFAAT DAN ASPEK YANG DINILAI DALAM SULINGJAR

 

Sulingjar singkatan dari Survei Lingkungan Belajar. Sulingjar merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengevaluasi dan memetakan aspek pendukung kualitas pembelajaran di lingkungan satuan pendidikan. Sulingjar memiliki beberapa manfaat, antara lain:



a.  Bagi Pemerintah Daerah / Dinas Pendidikan / Kantor Kemenag, dapat memperoleh data          potret mutu satuan pendidikan di wilayahnya yang kemudian digunakan sebagai bahan            kebijakan dalam mengevaluasi sistem pendidikan.

b.  Bagi Kepala Satuan Pendidikan, dapat memperoleh potret mutu satuan pendidikan secara utuh dari input, proses dan hasil, guna peningkatan hasil mutu pendidikan.

c.  Bagi Guru, dapat mengetahui berbagai aspek pendukung suasana lingkungan belajar yang lebih komprehensif.

d.  Bagi Murid, dapat memperoleh informasi rapor dan profil satuan pendidikan.

e. Bagi Pihak Pendamping, dapat memudahkan proses pendampingan bagi satuan PAUD berdasarkan hasil pemetaan Sulingjar.

Sulingjar juga akan menjadi bagian untuk membangun lingkungan belajar yang berkualitas, menguatkan potensi anak dalam tumbuh kembang optimal, serta memiliki fondasi yang kuat untuk pendidikan selanjutnyaSulingjar akan menggantikan fungsi lembar Evaluasi Diri Sekolah (EDS) yang sebelumnya digunakan untuk Perencanaan Berbasis Data (PBD). Sulingjar dilakukan secara online melalui   laman    resmi Kemdikbudristek di  Link : https://surveilingkunganbelajar.kemdikbud.go.id/login.

 Adapun apek kualitas yang dinilai survey lingkungan belajar anatara lain sebagai berikut:

a.  Kualitas Pembelajaran, yang mengukur sejauh mana proses pembelajaran di kelas dapat memfasilitasi peserta didik untuk mencapai kompetensi yang diharapkan.

b. Praktik Perbaikan Pembelajaran oleh Guru,  yang mengukur  sejauh  mana guru melakukan refleksi dan perbaikan terhadap proses pembelajaran yang telah dilakukan.

c. Kepemimpinan Instruksional, yang mengukur sejauh mana kepala satuan pendidikan memberikan dukungan dan bimbingan kepada guru dalam meningkatkan kualitas pembelajaran.

d.  Iklim Keamanan di Sekolah, yang mengukur sejauh mana satuan pendidikan memberikan perlindungan dan kenyamanan bagi peserta didik, guru, dan staf dalam menjalankan aktivitas belajar mengajar.

e. Iklim Kebinekaan di Sekolah, yang  mengukur  sejauh mana  satuan  pendidikan menghargai dan mengakomodasi keragaman budaya, agama, etnis, dan gender di lingkungan sekolah.

f.  Dukungan atas Kesetaraan Gender, yang mengukur sejauh mana satuan pendidikan memberikan kesempatan dan perlakuan yang adil bagi peserta didik, guru, dan staf tanpa membedakan jenis kelamin.

g.  Iklim Inklusivitas, yang mengukur sejauh mana satuan pendidikan memberikan layanan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan dan potensi peserta didik, termasuk peserta didik berkebutuhan khusus.

h. Dukungan Partisipasi Orang Tua dan Peserta Didik, yang mengukur sejauh mana satuan pendidikan melibatkan orang tua dan peserta didik dalam proses pengambilan keputusan dan perencanaan pembelajaran.

i.  Latar Belakang Sosial-Ekonomi Peserta Didik, yang mengukur sejauh mana kondisi sosial-ekonomi peserta didik berpengaruh terhadap akses dan kualitas layanan pendidikan yang diterima.



1 komentar:

  1. Ilmu yang diberikan sangat bermanfaat untuk pendidik. Terimakasih Pak Arif atas ilmnunya.

    BalasHapus

Terima kasih atas komentar dan pesan yang bermanfaat. Selamat membaca