by Arif Nasdianto
Penilik adalah tenaga kependidikan sebagai pelaksana teknis fungsional dengan tugas utama melaksanakan pengendalian mutu dan evaluasi dampak program pendidikan anak usia dini (PAUD), pendidikan kesetaraan dan keaksaraan serta kursus pada jalur Pendidikan Nonformal dan Informal (PNFI) berkedudukan di Dinas Pendiidkan Kabupaten/Kota.
Keberadaan penilik sangat penting dalam meningkatkan kualitas
pendidikan anak usia dini (PAUD), pendidikan kesetaraan dan keaksaraan serta
kursus pada jalur Pendidikan Nonformal dan Informal (PNFI) . Penilik dapat
membantu kepala sekolah dalam menjalankan peran sebagai educator, manager,
administrator, supervisor, motivator, inovator dan leader dengan melakukan
pengawasan dan memberikan masukan kepada kepala sekolah. Selain itu, penilik
juga dapat membantu guru dalam mengatasi masalah yang dihadapi dalam proses
pembelajaran sehingga dapat meningkatkan motivasi kerja guru dan kepala sekolah
PAUD, Kepala PKBM , maupun Kepala Lembaga Kursus.
Adapun Penilik juga memiliki peran penting dalam meningkatkan motivasi kerja guru dan kepala sekolah PAUD, Kepala PKBM , maupun Kepala Lembaga Kursus. . Menurut penelitian yang dilakukan oleh ¹, kepala sekolah dapat meningkatkan kinerja guru dengan melakukan perannya sebagai educator, manager, administrator, supervisor, motivator, inovator dan leader. Penilik dapat membantu kepala sekolah dalam menjalankan peran tersebut dengan melakukan pengawasan dan memberikan masukan kepada kepala sekolah. Selain itu, penilik juga dapat membantu guru dalam mengatasi masalah yang dihadapi dalam proses pembelajaran sehingga dapat meningkatkan motivasi kerja guru dan kepala sekolah PAUD ². Semoga informasi ini bermanfaat.
Motivasi Kerja
Motivasi kerja adalah kekuatan dalam diri yang dapat
membangkitkan, mengarahkan dan mempengaruhi seseorang untuk memiliki intensitas
dan ketekunan perilaku sukarela dalam melakukan suatu pekerjaan. Motivasi kerja
merupakan sekumpulan kekuatan atau energi baik dari dalam maupun di luar
pekerjaan, dimulai dari usaha yang berkaitan dengan pekerjaan, mempertimbangkan
arah, intensitas dan ketekunannya.
Motivasi kerja merupakan suatu
dorongan secara psikologis kepada seseorang yang menentukan arah dari perilaku
(direction of behavior) dalam organisasi, tingkat usaha (level of
effort) dan tingkat kegigihan atau ketahanan di dalam menghadapi suatu
halangan atau masalah (level of persistence). Motivasi kerja adalah
penggerak atau pendorong dalam diri seseorang untuk mau berperilaku dan bekerja
dengan giat dan baik sesuai dengan tugas dan kewajiban yang telah diberikan
kepadanya.
Berikut definisi dan pengertian motivasi kerja dari
beberapa sumber buku:
1. Menurut Uno (2012), motivasi kerja adalah kekuatan dalam diri orang yang mempengaruhi arah, intensitas dan ketekunan perilaku sukarela seseorang untuk melakukan
pekerjaan.
2. Menurut Wibowo (2014), motivasi kerja adalah proses psikologis yang membangkitkan,
mengarahkan dan ketekunan dalam melakukan tindakan secara sukarela yang
diarahkan pada pencapaian tujuan.
3. Menurut
Miftahun dan Sugiyanto (2010), motivasi kerja adalah suatu usaha yang dapat
menimbulkan suatu perilaku, mengarahkan perilaku, dan memelihara atau
mempertahankan perilaku yang sesuai dengan lingkungan kerja dalam
organisasi.
4. Menurut
Robbins dan Judge (2013), motivasi kerja adalah kesediaan untuk mengeluarkan
tingkat upaya yang tinggi kearah tujuan-tujuan organisasi, yang dikondisikan
oleh kemampuan upaya tersebut untuk memenuhi suatu kebutuhan individu.
5. Menurut Pinder (2013), motivasi kerja adalah seperangkat kekuatan baik yang berasal
dari dalam diri maupun dari luar diri seseorang yang mendorong untuk memulai berperilaku
kerja, sesuai dengan format, arah, intensitas dan jangka waktu tertentu.
Jenis-jenis Motivasi Kerja
Menurut
Hasibuan (2013), terdapat dua jenis motivasi kerja, yaitu:
1. Motivasi
positif. Dalam
motivasi positif pimpinan memotivasi (merangsang) bawahan dengan memberikan
hadiah kepada mereka yang berprestasi di atas prestasi standar, dengan motivasi
positif ini semangat kerja bawahan akan meningkat. Insentif yang diberikan
kepada karyawan di atas standar dapat berupa uang, fasilitas, barang, dan
lain-lain.
2. Motivasi
negatif. Dalam
motivasi negatif, pimpinan memotivasi dengan memberikan hukuman bagi mereka
yang bekerja di bawah standar yang ditentukan. Dengan motivasi negatif semangat
bawahan dalam jangka waktu pendek akan meningkat karena takut dihukum, tetapi
untuk jangka waktu yang panjang dapat berakibat kurang baik.
Menurut
Wibiasuri (2014), terdapat tiga jenis bentuk motivasi kerja, yaitu:
1.
Materiil
insentif. Alat
motivasi yang diberikan itu berupa uang atau barang yang memiliki nilai pasar,
jadi memberikan kebutuhan ekonomis. Misal: kendaraan, rumah dan
lain-lainnya.
2. Non-materiil
insentif. Alat
motivasi yang diberikan berupa barang/benda yang tidak ternilai, jadi hanya
memberikan kepuasan/kebanggaan rohani saja, Misalnya: medali, piagam, bintang
jasa dan lain-lainnya.
3. Kombinasi
materiil dan non materiil insentif.
Alat motivasi yang diberikan itu berupa materiil (uang atau barang) dan non
materiil /medali dan piagam) jadi memenuhi kebutuhan ekonomis dan
kepuasan/kebanggaan rohani.
Aspek-aspek Motivasi Kerja
Menurut Winardi (2001), terdapat tiga aspek utama yang
menjadi pendorong motivasi kerja seorang karyawan, yaitu:
1. Keinginan, ketika seseorang memiliki keinginan
maka motivasinya terpacu untuk melakukan suatu pekerjaan agar tercapai sesuai
yang diinginkannya.
2. Kebutuhan, seseorang memiliki motivasi yang
tinggi bila seseorang butuh. Ketika seseorang membutuhkan sesuatu misalnya
gaji, kompensasi maka pekerjaan akan terpacu untuk melakukan pekerjaannya
dengan baik.
3. Rasa
aman, seseorang akan berusaha melakukan sesuatu juga disebabkan ketakutan saat orang tersebut tidak melakukan sesuatu
sehingga alasan motivasi muncul karena ketika seseorang melakukan sesuatu
dirinya merasa aman.
Sedangkan Menurut Munandar (2001), aspek-aspek motivasi
kerja adalah sebagai berikut:
1.
Adanya
kedisiplinan dari karyawan
Yaitu, sikap tingkah laku atau
perbuatan pada karyawan untuk melakukan aktivitas-aktivitas kerja yang sesuai
dengan pola-pola tertentu. Keputusan-keputusan dan norma-norma yang telah
ditetapkan dan disetujui bersama baik tulis maupun lisan serta sanggup menerima
sanksi bila melanggar tugas dan wewenang yang diberikan.
2.
Imajinasi
yang tinggi dan daya kombinasi
Membuat hasil kerja dan kombinasi
ide-ide atau gambaran disusun secara lebih teliti atau inisiatif sendiri bukan
ditiru dan bersifat konstruktif sehingga membentuk suatu hasil atau produk yang
mendukung pada kualitas kerja yang lebih baik.
3.
Kepercayaan
diri
Perasaan yakin yang dimiliki karyawan
terhadap kemampuan dirinya. Daya berpikir positif dalam menghadapi kenyataan
yang terjadi serta bertanggung jawab atas keputusan yang dapat diambil sehingga
dapat menyelesaikan masalahnya dengan tenang.
4.
Daya
tahan terhadap tekanan
Reaksi karyawan terhadap pengalaman
emosional yang tidak menyenangkan yang dirasakan sebagai ancaman atau sebab
adanya ketidak-seimbangan antara tuntutan dan kemauan yang dimiliki, dan
tekanan tersebut diselesaikan dengan cara tersendiri yang khas bagi
masing-masing individu.
5.
Tanggung
jawab dalam melakukan pekerjaan
Suatu kesadaran pada individu untuk
melaksanakan kewajiban atau pekerjaan, diiringi rasa keberanian menerima segala
risiko, inisiatif yang besar dalam menghadapi kesulitan terhadap pekerjaan dan
dorongan yang besar untuk menyelesaikan apa yang harus dan patut diselesaikan.
Asas-asas Motivasi Kerja
Menurut Hasibuan (2013), asas motivasi
kerja terdiri dari asas mengikutsertakan, komunikasi, pengakuan, wewenang yang
didelegasikan dan perhatian timbal balik. Adapun penjelasan asas-asal motivasi
kerja adalah sebagai berikut:
1.
Asas
mengikutsertakan
Asas mengikutsertakan maksudnya
mengajak bawahan untuk ikut berpartisipasi dan memberikan kesempatan kepada
mereka mengajukan ide-ide, rekomendasi dalam proses pengambilan keputusan.
Dengan cara ini, bawahan merasa ikut bertanggung jawab atas tercapainya tujuan
perusahaan sehingga moral dan gairah kerjanya akan meningkat.
2.
Asas
komunikasi
Asas komunikasi maksudnya
menginformasikan secara jelas tentang tujuan yang ingin dicapai, cara
mengerjakannya, dan kendala yang dihadapi. Dengan asas komunikasi, motivasi
kerja bawahan akan meningkat. Sebab semakin banyak seseorang mengetahui suatu
soal, semakin besar pula minat dan perhatiannya terhadap hal tersebut. Jika
seorang pemimpin secara nyata berikhtiar untuk senantiasa memberikan informasi
kepada bawahannya, ia akan berkata, "saya rasa Saudara orang
penting, saya hendak memastikan bahwa Saudara mengetahui apa yang sedang
terjadi". Dengan cara ini, bawahan akan merasa dihargai dan akan lebih
giat bekerja.
3.
Asas
pengakuan
Asas pengakuan maksudnya memberikan
penghargaan dan pengakuan yang tepat serta wajar kepada bawahan atas prestasi
kerja yang dicapainya. Bawahan akan bekerja keras dan semakin rajin, jika
mereka terus-menerus mendapat pengakuan dan kepuasan dari usaha-usahanya. Dalam
memberikan pengakuan/pujian kepada bawahan hendaknya dijelaskan bahwa dia patut
menerima penghargaan itu, karena prestasi kerja atau jasa-jasa yang
diberikannya. Pengakuan dan pujian harus diberikan dengan ikhlas di hadapan
umum supaya pengakuan/pujian itu semakin besar.
4.
Asas
wewenang yang didelegasikan
Asas wewenang yang didelegasikan
adalah mendelegasikan sebagian wewenang serta kebebasan karyawan untuk
mengambil keputusan dan berkreativitas dan melaksanakan tugas-tugas atasan atau
manajer. Dalam pendelegasian ini, manajer harus meyakinkan bawahan bahwa
karyawan mampu dan dipercaya dapat menyelesaikan tugas-tugas itu dengan baik.
Misalnya dengan mengatakan, "Ini suatu pekerjaan, Saudara dapat
mengambil keputusan sendiri bagaimana harus melakukannya". Dengan
tindakan ini manajer menyatakan secara jelas bahwa bawahan itu cakap dan
penting. Asas ini akan memotivasi moral/gairah bekerja bawahan sehingga semakin
tinggi antusias.
5.
Asa
perhatian timbal balik
Asas perhatian timbal balik adalah
memotivasi bawahan dengan mengemukakan keinginan atau harapan perusahaan di
samping berusaha memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan bawahan dari
perusahaan. Misalnya, manajer minta supaya karyawan meningkatkan prestasi
kerjanya sehingga perusahaan memperoleh laba yang lebih banyak. Apabila laba
semakin banyak, balas jasa mereka akan dinaikkan. Jadi ada perhatian timbal
balik untuk memenuhi keinginan semua pihak. Dengan asas motivasi ini diharapkan
prestasi kerja karyawan akan meningkat.
Faktor Pendorong Motivasi Kerja
Menurut Wibowo (2014), terdapat tiga faktor pendorong utama
motivasi kerja, yaitu:
1.
Energize
Energize adalah yang dilakukan
pemimpin ketika mereka menetapkan contoh yang benar, mengkomunikasikan yang
jelas dan menantang dengan cara yang tepat. Hal tersebut dilakukan dengan
exemplify, communicate dan chalange.
a.
Exemplify, adalah memotivasi dengan cara
memulai memberi contoh yang baik.
b. Communicate, merupakan sentral kepemimpinan
termasuk bagaimana pemimpin berbicara, mendengar dan belajar.
c. Challenge, adalah tantangan yang disukai orang.
Pemimpin dapat mencapai tujuan karena menghubungkan tujuan dengan pemenuhan
keinginan.
2.
Encourage
Encourage adalah apa yang dilakukan
pemimpin untuk pendukung proses motivasi melalui pemberdayaan, coaching dan
penghargaan. Encourage dilakukan dengan cara empower, coach dan recognize.
a. Empower, merupakan proses dimana orang
menerima tanggung jawab dan diberi kewenangan untuk melakukan
pekerjaannya.
b. Coach, merupakan kesempatan bagi pemimpin
untuk mengenal bawahannya secara pribadi dan menunjukkan bagaimana dapat
membantu pekerja dalam mencapai tujuan pribadi dan organisasi.
c. Recognize, alasan tunggal yang paling kuat
mengapa orang bekerja, di samping keperluan penghasilan.
3. Exhorting
Exhorting adalah bagaimana pemimpin
menciptakan pengalaman berdasarkan pengorbanan dan inspirasi yang menyiapkan
landasan dimana motivasi berkembang. Exhorting dilakukan melalui sacrifice dan
inspire.
a. Sacrifice, suatu ukuran pelayanan yang paling
benar dengan menempatkan kebutuhan orang lain di atas kebutuhan kita
sendiri.
b. Inspire, merupakan turunan motivasi, apabila
motivasi datang dari dalam maka bentuknya adalah self-inspiration.
Bentuk Motivasi Kerja
Menurut Siswanto (2005), Pada umumnya bentuk motivasi yang
sering dianut perusahaan meliputi empat unsur utama, yaitu kompensasi bentuk
uang, pengarahan dan pengendalian, penerapan pola kerja yang efektif, serta
kebajikan. Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut:
1. Kompensasi bentuk uang
Salah satu bentuk yang paling sering
diberikan kepada tenaga kerja adalah berupa kompensasi. Kompensasi yang
diberikan kepada tenaga kerja biasanya berwujud uang. Kompensasi sebagai
kekuatan untuk memberi motivasi selalu memiliki reputasi atau nama yang baik,
dan memang sudah selayaknya demikian. Meskipun kurang tepat sama sekali bahwa
semua orang akan berbuat apa saja untuk meningkatkan pendapatan. Namun, selama
beberapa dekade terbukti bahwa hampir semua orang akan berbuat apa saja untuk
mencegah agar sumber pendapatan mereka tidak diambil orang lain.
2. Pengarahan dan pengendalian
Pengarahan maksudnya menentukan apa
yang harus mereka kerjakan atau tidak mereka kerjakan. Sedangkan pengendalian
maksudnya menentukan bahwa tenaga kerja harus mengerjakan hal-hal yang telah
diinstruksikan. Sebenarnya dua hal tersebut sebagai perangsang telah berkembang
dan dianut oleh berbagai perusahaan sejak berabad-abad lamanya. Hingga kini hal
tersebut masih digunakan para manajer untuk memotivasi para tenaga kerja.
Fungsi pengarahan mencakup berbagai proses operasi standar, pedoman, dan buku
panduan, bahkan Management By Objective (MBO)/ manajemen
berdasarkan sasaran. Fungsi pengendalian mencakup penilaian kerja, pemeriksaan
mutu, dan pengukuran hasil kerja.
3. Penetapan pola kerja yang
efektif
Pada umumnya,
reaksi dari kebosanan kerja akan menghambat produktivitas kerja. Karena
manajemen menyadari bahwa masalahnya bersumber pada cara pengaturan pekerjaan,
mereka menanggapinya dengan berbagai teknik, beberapa diantaranya efektif dan
yang
lain kurang efektif. Teknik tersebut, antara lain:
a. Memperkaya pekerjaan, yaitu penyesuaian tuntutan pekerjaan
dengan kemampuan tenaga kerja.
b. Manajemen partisipasi, yaitu penggunaan berbagai cara untuk
melibatkan pekerja dalam pengambilan keputusan (decision making) yang
mempengaruhi pekerjaan mereka.
c. Mengalihkan perhatian para pekerja dari pekerjaan yang
membosankan kepada instrumen (alat) waktu luang untuk istirahat atau sarana
lain yang lebih fantastis.
4.
Kebajikan
Kebajikan
dapat didefinisikan sebagai suatu tindakan yang diambil dengan sengaja oleh
manajemen untuk mempengaruhi sikap atau perasaan para tenaga kerja. Dengan kata
lain, kebajikan adalah usaha untuk membuat tenaga kerja bahagia. Tenaga kerja
yang tidak bahagia bebas membentuk serikat pekerja, untuk itu manajemen secara
resmi perlu melakukan tawar-menawar. Dengan cara ini, usaha untuk membahagiakan
para tenaga kerja jauh lebih ditonjolkan daripada sebelumnya. Manajemen tenaga
kerja menyadari dan berusaha sungguh-sungguh untuk merangsang dan memelihara
sikap positif itu pada setiap kegiatan perusahaan.
Cara meningkatkan Motivasi Kerja
Berikut
adalah beberapa cara meningkatkan motivasi kerja guru dan kepala sekolah PAUD:
1. Memberikan
dukungan, arahan, serta motivasi yang dapat meningkatkan semangat guru
³.Beberapa cara kepala sekolah dapat memberikan dukungan guru:
a.
Memberikan penghargaan dan pengakuan terhadap hasil kerja guru ¹.
b.
Memberikan ruang untuk berinovasi kepada para guru ¹.
c.
Melakukan hal-hal seperti memberikan dukungan, arahan, serta motivasi yang
dapat meningkatkan semangat guru ².
2. Meningkatkan kemampuan profesional guru dengan memberikan pelatihan dan pengembangan diri.
. Langkah-langkah dalam pengembangan diri
(guru) adalah sebagai berikut ¹:
a. Menganalisis kebutuhan
pelatihan dan pengembangan.
b. Menentukan tujuan
pelatihan.
c. Melaksanakan program
pelatihan dan pengembangan.
3. Menciptakan lingkungan sekolah yang kondusif dapat mendukung kinerja guru ⁴.
Berikut adalah beberapa cara
untuk menciptakan lingkungan sekolah yang kondusif dapat mendukung kinerja
guru: yaitu
a. a. Membuat suasana belajar yang menyenangkan .
b. Menyediakan fasilitas yang memadai
c. c. Meningkatkan kualitas hubungan antara guru dan siswa .
Dampak Tugas dan Fungsi Penilik dalam meningkatkan motivasi kerja
Sumber Pustaka
- Meningkatkan Motivasi Kinerja Guru Melalui Kepala Sekolah - ResearchGate. https://www.researchgate.net/publication/346169510_Meningkatkan_Motivasi_Kinerja_Guru_Melalui_Kepala_Sekolah/fulltext/5fbd5140299bf104cf7408dc/Meningkatkan-Motivasi-Kinerja-Guru-Melalui-Kepala-Sekolah.pdf.
- Pemberian Motivasi Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Mutu Sekolah .... https://radarsemarang.jawapos.com/artikel/untukmu-guruku/2021/06/16/pemberian-motivasi-kepala-sekolah-dalam-meningkatkan-mutu-sekolah/.
- Cara meningkatkan motivasi guru dalam mengajar. https://karyatulisku.com/5-cara-meningkatkan-motivasi-guru-dalam/.
- Upaya meningkatkan motivasi dan kinerja guru - IICET. https://jurnal.iicet.org/index.php/jpgi/article/download/250/272.
- Upaya dan Tantangan Kepala Sekolah PAUD dalam Mengembangkan Lembaga dan .... https://obsesi.or.id/index.php/obsesi/article/view/2624.
- Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kinerja Guru pada Masa .... https://ejournal.upi.edu/index.php/pedadidaktika/article/view/53976.
- Meningkatkan Motivasi Kinerja Guru Melalui Kepala Sekolah - ResearchGate. https://www.researchgate.net/publication/346169510_Meningkatkan_Motivasi_Kinerja_Guru_Melalui_Kepala_Sekolah/fulltext/5fbd5140299bf104cf7408dc/Meningkatkan-Motivasi-Kinerja-Guru-Melalui-Kepala-Sekolah.pdf.
- PERAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI KERJA DALAM MENINGKATKAN .... https://ejournal.upi.edu/index.php/jpmanper/article/view/14613.
- Meningkatkan Motivasi Kinerja Guru Melalui Kepala Sekolah - ResearchGate. https://www.researchgate.net/publication/346169510_Meningkatkan_Motivasi_Kinerja_Guru_Melalui_Kepala_Sekolah/fulltext/5fbd5140299bf104cf7408dc/Meningkatkan-Motivasi-Kinerja-Guru-Melalui-Kepala-Sekolah.pdf.
- Pengembangan Diri (Guru) - Info Kompetensi. https://kompetensi.info/kompetensi-guru/pengembangan-diri-guru.html.
- Pentingnya Pelatihan untuk Meningkatkan Kompetensi Guru. https://www.indonesiana.id/read/153504/pentingnya-pelatihan-untuk-meningkatkan-kompetensi-guru.
- Mengembangkan Profesionalisme Guru Dengan Mengikuti Pelatihan - STEKOM. https://stekom.ac.id/artikel/mengembangkan-profesionalisme-guru-dengan-mengikuti-pelatihan
- Cara Kepala Sekolah Dapat Memberikan Dukungan Guru - Greelane.com. https://www.greelane.com/id/sumber/untuk-pendidik/suggestions-for-principals-to-provide-teacher-support-3194528/.
- Meningkatkan Motivasi Kinerja Guru Melalui Kompetensi ... - ResearchGate. https://www.researchgate.net/publication/363530000_Meningkatkan_Motivasi_Kinerja_Guru_Melalui_Kompetensi_Manajerial_Kepala_Sekolah/fulltext/632149ac873eca0c0086ddef/Meningkatkan-Motivasi-Kinerja-Guru-Melalui-Kompetensi-Manajerial-Kepala-Sekolah.pdf.
Makasih ..sgt menginsipirasi dan memotivasi segenap Kita yg adalah Penilik... Bu
BalasHapusTerimakasih pak sangat menginspirasi saya selaku penilik PAUD di kabupaten Bulungan Kalimantan Utara
BalasHapusTrimakasih pak sudah berbagi pengetahuan sangat termotivasi dan menginspirasi 👍
BalasHapus